Suasana politik akhir-akhirnya ini semakin riuh. Mulai dari tudingan Waketum Gerindra terhadap PDI P, hingga tudingan Sekjend Nasdem sekaligus ketua Fraksi ke empat partai. Tidak hanya ditingkat elit, ditengah masyarakat suasana juga tidak kalah panas. Harus disegerakan mencari jalan tengah guna mendinginkan suasana.
Sosok yang paling pas untuk menyejukkan suasana adalah Jokowi. Selaku Presiden yang merupakan Kepala Negara, dan Kepala Pemerintahan, Jokowi harus bersikap negarawan. Tidak bisa tidak, Jokowi harus hadir sebagai sosok yang berada ditengah, dan tidak memandang apakah kelompok itu pro dia atau oposisi dengan kebijakannya.
Langkah tersebut diharapkan menjadi jawaban dari segala kegaduhan di negeri ini. Jokowi tidak boleh menjadikan suatu kelompok itu musuh sehingga tidak dibela walaupun dia benar. Jokowi harus menjadi pimpinan yang punya kedewasaan dalam berfikir, memutuskan dan bertindak.
Salah satu cara paling masuk akal dalam mendinginkan suasana adalah Jokowi menemui tokoh-tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Mulai dari mantan Presiden, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga partai politik. Sebut saja nama Habibie, Megawati, SBY, Ma'ruf Amin, Said Aqil, Din Syamsuddin, Prabowo dan ketua partai, dan lainnya.
Tapi pertemuan lakukan benar-benar mencari solusi dan menyejukkan suasana, bukan sekedar makan siang atau minum teh. Bicara yang substantif dan tidak sekedar bicara pencitraan diplomasi teh atau diplomasi meja makan. Mulailah bicara tentang sesuatu yang tidak mendahulukan pencitraan.
Diantara deretan tokoh yang paling layak diajak Jokowi untuk bertemu dan bertukar fikiran adalah SBY. Selain pernah menjadi Presiden 2 periode, SBY juga ketua umum partai dan punya pengalaman dalam mengatasi persoalan bangsa. Dengan pertemuan kedua tokoh tersebut, akan memunculkan sikap optimisme ditengah masyarakat. Kalau Jokowi merangkul semua pihak untuk memajukan bangsa ini.
Jokowi mungkin ingin melakukan pertemuan seperti itu, tapi bakal ada pihak yang mencoba untuk menghalangi pertemuan Jokowi dan SBY pasca penolakan beberapa partai terhadap keputusan pemerintah. Pihak tersebut dilihat dari cara dia memainkan strategi sangat ingin Indonesia terbelah dan masyarakatnya bermusuhan satu sama lain.
Ini yang harus diperhatikan secara seksama oleh Jokowi. Pertemuan dia dengan SBY ataupun tokoh lainnya akan memberikan dampak yang luarbiasa, karena bisa mengagalkan strategi pihak sengkuni tersebut.
Selanjutnya ada nama Prabowo dan Sohibul Imam. Kapan perlu ketemu juga dengan Habib Rizieq, karena bagaimanapun dia berpengaruh saat ini. Jangan merasa melanggar etika pula, karena terdakwa saja diajak naik mobil kepresidenan kok.
Megawati juga harus ditemui bukan sebagai Ketum PDI P, tapi sebagai mantan Presiden. BJ Habibie juga jangan lupa dikunjungi, karena petuah beliau sangat berguna, dan Habibie sosok yang memimpin saat Indonesia lepas dari orde baru.
Karena itu, Jokowi harus memakai sikap kenegarawanannya dalam melihat kondisi Indonesia saat ini. Lupakan dulu sejenak tentang Pilpres 2019, mari selamatkan dulu Indonesia dari permusuhan antar sesama dan memajukan negeri ini.