Keberadaan media informasi dalam suatu Negara adalah sesuatu yang strategis dan penting. Sebab, melalui media, informasi dan berita bisa tersebar dengan cepat ke tengah -- tengah masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan media harus memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi. Tidak menyebarkan informasi/berita kecuali informasi/berita tersebut benar dan sesuai fakta.
Akan tetapi, sungguh miris keberadaan media saat ini. Sebagian besar media, terutama media mainstream, seringkali justru menyebar berita hoaks. Media -- media ini justru menyebarkan isu -- isu yang memecah belah dan memicu disintegrasi di tengah -- tengah masyarakat. Media -- media ini justru menjadi corong bagi mereka yang mau 'membayar' mahal dalam penayangan informasi/berita. Akibatnya, keberadaan media tidak lagi menjadi alat pemersatu negeri, tapi justru sebagai alat mencerai -- beraikan bangsa.
Apalagi, memasuki tahun politik. Keberadaan media seringkali mengadu domba antara pihak -- pihak yang memiliki kepentingan dalam kontestasi politik. Berita yang dimunculkan pun sarat dengan data yang sudah mendapatkan 'sentuhan' untuk menggiring opini pada pihak tertentu. Â Alhasil, kekeruhan di tengah -- tengah masyarakat menjelang tahun politik semakin bertambah.
Akan tetapi, memang demikianlah gambaran media dalam sistem kehidupan kapitalisme. Yang menguasai modal, maka akan menguasai media dan informasi. Hal ini tentu berbeda dengan Islam. Di dalam Islam, media terikat untuk menyampaikan berita dan informasi yang benar. Kebenaran informasi yang disebarkan harus bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, keberadaan media akan berfungsi untuk mempererat dan mempersatukan negeri, bukan memecah belah Negara.
Wallahua'alam bish showab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H