Mohon tunggu...
Lily Nurindsa
Lily Nurindsa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagal Haji Gara-gara Korupsi

22 September 2016   16:31 Diperbarui: 22 September 2016   16:32 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang kasus korupsi bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian. Berita tersebut sedang hangat-hangatnya dibicarakan saat ini. Yan Anton ditangkap dikediamannya dijalan Lingkar Nomor 1 Komplek Perumahan Pemkab Banyuasin pada Minggu 4 September 2016 pukul 13.30 WIB.  Dia ditangkap saat menggelar acara Pengajian sebelum keberangkatan ibadah haji (liputan6.com diakses pada 20 September 2016 pukul 20.00 wib).

Dengan adanya kasus korupsi yang menyeret Yan Anton Ferdian sebagai pelaku, hal ini membuat nama daerah Banyuasin menjadi tercoreng. Apalagi ada 5 tersangka yang ikut terlibat dalam kasus korupsi tersebut.  Kasus korupsi tersebut sangatlah merugikan rakyat karena dana yang harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat malah digunakan oleh sang koruptor demi memuaskan kepentingan pribadi.

Seharusnya para pejabat yang telah dipilih rakyat untuk mengemban amanah dalam memimpin suatu daerah lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya sebagai orang yang terpilih.

Dan juga dengan adanya pemberitaan tersebut seharusnya masyarakat atau khalayak peduli pada kasus korupsi yang berdampak pada kehancuran untuk Negara kita sendiri. Khalayak politik adalah masyarakat luas atau publik yang menerima, memaknai dan terpengaruh dengan berita dan informasi atau pesan yang mempunyai muatan politik dalam bentuk apapun. Namun kenyataannya, setelah pemberitaan tentang kasus korupsi Yan Anton  suasana malah menjadi tenang-tenang saja. Tak banyak yang berkomentar perihal berita tersebut. Rakyat atau warga Negara terutama Mahasiswa yang merupakan sasaran dari komunikasi politik seharusnya tahu dan paham akan setiap permasalahan yang terjadi dalam perpolitikan Indonesia.

Tugas dari pemimpin adalah mengatur seluruh masyarakat yang berada dibawah kekuasaannya dan tugas yang paling utama adalah mensejahterakan kehidupan rakyat. Akan tetapi, kebanyakan dari pemimpin yang telah diberikan amanah oleh rakyat malah menyelewengkan tanggung jawabnya sebagai orang terpilih. Kebanyakan dari mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi mereka sendiri.

Hal ini mungkin disebabkan karena faktor hukum di Indonesia yang bersifat kurang tegas sehingga pelaku kriminal tidak merasa jera setelah mendapatkan hukuman. Seharusnya untuk memberikan efek jera dan membuat orang berpikir seratus kali sebelum melakukan tindak kriminal hukuman haruslah berat. Dalam hal ini, sebagai contoh adalah kasus yang sedang saya bahas saat ini. Terkadang keluarga atau orang terdekat dari koruptor mengetahui tindakan korupsi tersebut. Seandainya saja setiap koruptor diberi hukuman seperti dimiskinkan, semua Harta bendanya disita maka mungkin saja akan membuat jera sang koruptor dan juga pada keluarganya.

Menurut saya kasus Yan Anton sangatlah lucu karena tidak mungkin Yan Anton tidak tahu kalau uang korupsi itu haram tapi kok malah ingin dipakai untuk naik haji. Apa sih yang ada dipikiran Yan Anton saat itu? Apakah menurutnya dosa dari korupsi bisa terhapuskan setelah naik haji? Terlepas dari itu semua, menurut saya pemimpin yang baik adalah pemimpin yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat diatas segala-segalanya. Dan juga rakyat yang baik adalah rakyat yang mau memberikan input untuk setiap permasalahan yang terjadi demi tercapainya hidup yang sejahtera.

Nama : Lilik Nurindah Sari

NIM    : 07031181520192

Prodi. : Ilmu Komunikasi (B)

Dosen : Nur Aslamiah Supli BIAM, M. Sc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun