Bullying (perundungan) masih mewarnai dunia pendidikan kita saat ini. Mulai dari bullying yang sifatnya verbal, hanya sebatas perkataan. Hingga bullying yang sudah mengarah kepada kekerasan fisik. Bahkan, dampak dari bullying yang sifatnya fisik ini, tidak sedikit yang memakan korban jiwa.
Maraknya bullying di tengah -- tengah generasi kita saat ini, tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yang menyebabkan seseorang melakukan bullying diantaranya adalah (1) rendahnya keimanan seseorang, sehingga mereka tidak paham bahwa setiap yang kita lakukan pasti akan diminta pertanggungjawaban, (2) tidak pahamnya seseorang dengan halal -- haram, sehingga mereka tidak takut melakukan suatu kemaksiatan dengan menyakiti seseorang.
Selain faktor internal, faktor eksternal yang memiliki pengaruh terhadap perilaku bullying diantaranya adalah (1) pergaulan, ketika seseorang bergaul dengan komunitas yang biasa melakukan bullying, maka orang tersebut akan menikmati dan merasa nyaman untuk melakukan bullying kepada yang lain, (2) pengaruh media sosial, tidak sedikit inspirasi untuk melakukan bullying justru didapatkan oleh generasi melalui konten -- konten kekerasan yang mereka akses melalui media sosial.
Tentu, kita berharap perilaku bullying ini bisa kita hilangkan dari generasi kita saat ini. Sebab, dampak jangka panjang dari bullying dapat menyebabkan kesehatan mental seseorang terganggu.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menekan angka bullying di tengah -- tengah generasi kita saat ini, diantaranya adalah (1) menanamkan keimanan yang kuat kepada generasi. Sebab, dengan keimanan yang kuat, seseorang akan merasa setiap perbuatannya diawasi dan diminta pertanggungjawaban; (2) menanamkan pemahaman bahwa setiap orang patut untuk dihargai dan diperlakukan dengan baik, sebagaimana kita juga ingin diperlakukan baik oleh orang lain.
Selain upaya di atas, perlindungan dan dukungan dari negara juga dibutuhkan. Perlindungan tersebut dapat berupa penyaringan terhadap konten -- konten bullying dan kekerasan yang beredar di media sosial maupun media yang sejenisnya.
Wallahua'alam bish showab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H