Mohon tunggu...
Lilik dwiyanti
Lilik dwiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stabilnya Angka Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19 di Kecamatan Kanigoro

7 Agustus 2020   09:37 Diperbarui: 7 Agustus 2020   09:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implant adalah metode yang penggunaanya dengan cara menanam benda kecil di lengan bagian atas. Metode ini dapat mencegah kehamilan karena untuk periode tiga tahun. Kemungkinan gagal dari metode ini sangat sedikit yaitu sekitar 3%, namun efek sampingnya adalah peningkatan berat badan, menstruasi tidak teratur, rasa nyeri di tempat dipasang implant hingga kesulitan untuk kembali hamil setelah implant diangkat

5. Suntik KB

Suntik KB adalah jenis KB yang bisa dipilih untuk periode satu atau tiga bulan. Suntik KB bisa dikatakan sama dengan pil yang bersifat sementara dalam mencegah kehamilan. Wanita yang menggunakan metode suntik KB bisa mengalami efek samping seperti berat badan meningkat, perdarahan, sakit kepala, hingga jerawat.

Bidan Kanigoro Sri Martati A.Md.Keb menjelaskan bahwa selama pandemi ini angka kehamilan masih tetap stabil seperti sebelum pandemi. Padahal BKKBN memprediksi bahwa angka kehamilan selama pandemi ini meningkat, hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah untuk stay at home, lock down, work from home banyak klinik yang ditutup karena petugas masih focus menangani virus ini.

Warga Kanigoro mayoritas bekerja sebagai petani yang wilayah kerjanya tidak keluar dari kanigoro, sehingga kemungkinan WFH sangat kecil, dan tetap beraktifitas seperti biasa hanya saja aktifitas bepergian jauh dikurangi. Berbeda dengan penduduk perkotaan yang sebagian besar adalah pegawai kantor yang harus melakukan segala sesuatu terkait dengan pekerjaanya secara online.

Beberapa masyarakat di Kanigoro ada yang tidak menerapkan KB. Hal itu dikarenakan mereka merasa mampu mengontrol kehamilan mereka, tetapi jika dibandingan dengan pengguna KB masih banyak yang memilih untuk menggunakan KB. 

Walaupun mereka menganggap dirinya mampu mengontrol kehamilan, namun kehamilan tidak bisa diprediksi, Alangkah baiknya mereka tetap ikut serta melaksanakan program KB. Bisa di lihat perbedaan kehidupan orang yang melaksanankan KB dan tidak. Sehingga angka kehamilan di kecamatan kanigoro tetap stabil meskipun dalam situasi pandemic covid-19.

Sumber: [1] [2] [3] [4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun