Mohon tunggu...
Lilik Solekah
Lilik Solekah Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Saya ibu dua anak, yang mengabdi pada suami dan orangtua. Keinginan tertinggi berkumpul dengan orang tua, saudara, anak-anak, cucu cicit kakek nenek di surga dan bertetanga dengan Rosulullah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Negara Gagal Menangkap Peluang Bonus Demografi, Banyak Gen Z Menganggur

11 Juni 2024   20:49 Diperbarui: 12 Juni 2024   09:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Lilik Solekah, SHI.

Menteri Ketenaga kerjaan mengakui banyak gen Z yang nganggur dan tidak ada kesesuain antara pendidikan dengan pasar kerja. Pasalnya nyaris 10 juta gen Z pengangguran ternyata ngangur.

Banyaknya pengangguran ini menunjukkan adanya keterbatasan lapangan kerja di negara ini, dan ini justru menunjukkan gagalnya negara dalam menciptakan lapangan.  Bonus demografi yang sudah lama diprediksi bakal terjadi di negeri ini tidak disambut planing yang baik oleh penguasa. Beberapa tahun yang lalu penulis sudah membahasnya kelak banyaknya  usia produktif ini jika penguasa cepat menangkap peluang maka sudah menyiapkan segala sesuatunya untk menyambut sehingga tidak akan menjadi beban dan justru akan menjadi peluang emas.  

Apalagi ditambah adanya kebijakan negara memudahkan investor asing dan pekerjanya berusaha di Indonesia, termasuk dalam mengelola sumber daya alam. Ini bukti bahwa negara abai bahkan terlihat jelas tidak memperdulikan anak bangsa. Ibarat rakyat dalam negeri itu anak kandung maka disini patut disebut sebagsi anak kandung yang di telantarkan sedang anak musuh di anak emaskan.

Selain itu juga ini membuktikan bahwa adanya ketidaksesuaian antara lapangan kerja yanag tersedia dnegan Pendidikan  yang dimiliki gen Z. Lagi-lagi yang kita pertanyakan dimana peran negara untuk.generasi masa depan bangsa. Apa sudah mempersiapkan negara ini untuk dikuasai asing?  Apa sudah siap menyingkirkan anak bangsa dan menjadikan warga negara ini sebagsi budak asing?  Sungguh keterlaluan dipercaya rakyat malah justru menghianati rakyat sendiri.

Dalam Islam haram hukumnya penguasa menjual kedaulatan negara. Dalam Islam juga mewajibkan negara memenuhi kebutuhan pokok warga negaranya. dan tak sekedar sandang, pangan, papan saja yang wajib terpenuhi namun juga pendidikan, kesehatan dan keamanan. 

Islam menjadikan sumber daya alam sebagai milik umum dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab negara. Pengelolaan  sumber daya alam oleh negara akan membuka lapangan perkerjaan yg besar bagi warganya. bukan justru penggusuran demi penggusuran seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme ini. 

Selain itu pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan serapan tenaga kerja tanpa melupakan tujuan mencetak generasi yang berilmu tinggi sebagai pembangun peradaban yang  mulia. Karena ada kewajiban laki-laki dalam mencari nafkah maka laki-laki wajib bekerja. Kewajiban bekerja ini di imbangi dengan penguasa yang siap dengan lapangan pekerjaanya. 

Sehingga bonus demografi ini jika terjadi pada negara yang menganut sistem Islam adalah suatu berkah bukan sebaliknya seperti saat ini yang justru menjadi musibah bagi negara.

Ingatlah dalam Al quran Alloh berfirman yang maksudnya adalah akan diturunkan keberkahan dari langit dan bumi jika manusianya menerapkan syariat islam secara kaffah termasuk sistem yang di gunakan sebagai sandaran bagi negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun