Bahasa yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi dengan sesama manusia, bahasa yang digunakan dalam sehari-hari merupakan alat untuk komunikasi. Dengan adanya bahasa maka komunikasi yang dilakukan antar sesama dapat terjalin dengan baik. Manusia selalu menggunakan bahasa disetiap kegiatannya.
Bahasa merupakan media terpenting untuk kreativitas dan ketika melakukan sesuatu. Oleh karena itu bahasa tidak bisa dilepaskan dari kegiatan kreativitas seseorang. Tetapi bahasa dan kreativitas adalah dua sisi yang berbeda, namun tidak dapt dipisahkan. Yang namanya kreativitas tidak selalu menghasilan sebuah produk tertentu.
Kreativitas adalah proses untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui beberapa bentuk atau penampilan membuat seseorang merasa puas, sehingga bisa menghasilkan produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain (Bean, 1995:3).
Perkembangan bahasa anak sesuai dengan usianya
Usia 0-1 tahun : Menurut Santrock (2007: 353) yakni perkembangan bahasa di bagi menjadi 2 yaitu fase prelinguistik dan fase linguistic. Fase prelinguistik adalah perkembangan bahasa  seperti tangisan bayi dan fase anak mengoceh.
Usia 1-5 tahun dalam usia ini anak sudah bisa mulai mengucapkan kata-kata sampai anak bisa mengucapkan kata-kata dengan lancar.
Anak usia dini pertama kali bahasa yang ia di dengar atau yang dinamakan bahasa reseptif.ketika bahasa reseptif sudah berkembang, ana akan memasuki fase bahasa ekspresifnya.
Sebagai calon pendidik harus bisa menciptakan model pembajaran yang kreatif agar anak peserta didik semangat untuk mengikuti kegiatan proses pembelajaran. Untuk mengajarkan anak usia dini dalam mengembangkan kreativitasnya melalui bahasa.
1. Kegiatan bernyanyi
Merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak usia dini, dengan bernyanyi anak akan belajar beberapa beberapa kosa kata , nah dengan ini anak akan memperoleh bahasa yang belum di dengar sebelumnya.
2. Bercerita
Kegiatan ini mengajarkan anak untuk menyusun kosa kata yang sesuai. Dengan ini guru bisa memberikan alat-alat atau perlengkapan yang dijadikan bahan untuk bercerita. Yang sesuai dengan keinginan anak.
3. Anak disuruh untuk menceritakan kegiatan sehari-hari
4. Bermain wayang atau boneka jari
Guru memberikan wayang atau boneka jari, nah kemudian anak disuruh untuk mengarang cerita sesuai dengan kreativitas anak,
5. Puzzle Huruf
Permainan ini memicu anak untuk menyusun puzzle dan anak bisa membaca huruf yang ada di atas puzzle.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H