"Jika dikasih kuesioner seperti ini sangat bermanfaat mba, jadi kita bisa tahu mana yang perlu diberi pemahaman stunting yang lebih dan mana yang sudah paham. Kalau yang sudah paham kita kasih pemahaman lagi kan nanti ada yang bosan. Jadi untuk kedepannya kita bisa memberikan pemahaman dengan sasaran yang tepat", tutur Yuli salah satu Kader Posyandu Desa Banjarsari.
Di Desa Banjarsari sendiri, kurang lebih terdapat 12 anak yang dinyatakan stunting. Jadi angka tersebut bisa dikatakan rendah untuk skala sebuah desa yang terdiri dari lima dusun. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menurunkan potensi anak yang terkena stunting. Hal tersebut sesuai dengan tujuan awal program dari Tim KKN Untidar, yakni penurunan tingkat stunting di Desa Banjarsari.
Hasil kuesioner yang telah dilakukan juga memiliki nilai yang tinggi. Dari jumlah responden yang berjumlah 15 orang, mendapatkan hasil 95/100 yang artinya, kegiatan ini berhasil dilakukan karena peserta kelas ibu hamil sebanyak 95% sudah memahami mengenai stunting. Diharapkan untuk kedepannya di Desa Banjarsari dapat semakin menurun tingkat anak yang terkena stunting. Sehingga tema yang diangkat oleh Tim KKN Untidar dapat terlaksana yaitu menciptakan generasi hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H