Nama Basuki Tjahaja Purnama yang lebih dikenal dengan sapaan Ahok sontak menjadi pembicaraan seluruh masyarakat Indonesia lewat kasus dugaan penistaan agama yang dialamatkan pada Gubernur DKI Jakarta ini.
Semenjak mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang saat itu berpasangan dengan Joko Widodo, nama beliau mulai dikenal publik. Meskipun sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan pernah pula menjadi Anggta DPR RI.
Sepak terjang beliau sebagai pemimpin semakin terlihat setelah menjabat sebagai Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Ahok banyak melakukan terobosan dalam pembangunan, dan terlihat pula tidak mudah kompromi dalam upaya yang berbau korupsi.
Harus pula dia akui, banyak perubahan yang dapat dilihat di Jakarta lewat sentuhan pembangunan dengan berbagai program yang ia lakukan. Visi pembangunan terlihat dikawal dengan baik demi menjawab berbagai permaslahan yang selalu menyendera Ibukota negara selama ini.
Ahok memang seorang minoritas ditengah mayoritas yang ia pimpin. Konstitusi negara membolehkan hal itu terjadi sesuai dengan semangat yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang disatukan pula dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.
Menarik pula menyimak kedekatan Ahok dalam memperlakukan umat muslim saat menjadi Gubernur DKI. Selain dikenal dekat dengan kalangan tokoh ulama, ia juga memberangkatkan sejumlah pengurus masjid untuk umroh, membangun masjid megah di Balai Kota, dan lain sebagainya.
Ahok menangis saat membacakan nota keberatan (eksepsi) atas dakwaan jaksa penuntut umum dalam sidang dugaan penodaan agama yang ia jalani. Ia tidak kuasa menahan tangis saat menceritakan mengenai kedekatannya dengan keluarga angkatnya yang muslim.
Benar atau tidaknya Ahok dianggap menistakan agama, tentunya biarlah proses hukum yang mengadili dalam persidangan yang terus berlanjut sampai saat ini. Semoga bangsa ini dapat berlaku adil pada kebaikan yang telah dilakukan oleh warga negaranya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H