Baca juga:Â Pertandingan Liga 1 Indonesia, Guyuran Gol di Pekan Pertama
Usai generasi Hamka dan Jajang, lahir dua bersaudara Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa. Dua anak kembar itu bagai pemain bola yang tertukar.
Ketika mulai bermain sepak bola, Bagus memilih posisi di lini pertahanan, sedangkan Bagas menjadi penyerang. Kini, kita mengenal keduanya dalam posisi yang berbeda. Di klub maupun Timnas, Bagus dikenal sebagai penyerang dan Bagas lebih banyak menjadi bek sayap.
Manfaat Perubahan Posisi dalam Sepak Bola
Adakalanya peralihan posisi yang dialami pemain sepak bola mendatangkan faedah bagi dirinya dan juga bagi tim yang dibelanya.
Sebagai contoh, Persib Bandung memiliki Rahmat Irianto, dan PSIS Semarang mempunyai Alfeandra Dewangga. Kedua pemain yang pernah membela Timnas di berbagai kelompok usia itu dikenal sebagai pemain serba bisa. Mereka bisa ditempatkan sebagai bek tengah, bek sayap, dan gelandang bertahan.
Peralihan posisi pemain sepak bola tidak hanya terjadi di Indonesia. Banyak contoh sukses pemain-pemain sepak bola kelas dunia mengemban beberapa posisi yang berbeda.
Lothar Matthaus dan Gareth Bale bisa menjadi contohnya.
Matthaus adalah legenda sepak bola Jerman dan dunia. Pemain yang mengawali karier di klub Borussia Monchengladbach itu dipercaya bergabung ke Timnas Jerman sejak berusia 21 tahun hingga berumur 37 tahun.
Hebatnya, pemain yang lima kali tampil di Piala Dunia itu selalu menjadi andalan Timnas Jerman di dua posisi berlainan. Hingga Piala Dunia 1990, Matthaus menjadi otak permainan Jerman di lapangan tengah. Lalu, saat mengikuti Piala Dunia 1994, mantan pemain Inter Milan itu bergeser ke belakang menjadi sweeper di jantung pertahanan.
Sungguh beruntung Tottenham Hotspur memiliki pemain nasional Wales bernama Gareth Bale. Semula, Bale menempati posisi bek kiri di klub the Lilywhites. Setelah sukses di posisi itu dengan umpan-umpan dan sejumlah gol yang dihasilkannya, posisinya semakin digeser ke depan sebagai pemain sayap.
Keberhasilan Bale sebagai winger kadang-kadang menginspirasi pelatih yang menanganinya untuk mendorong pemain yang mengakhiri karier di Los Angeles FC itu lebih ke depan. Tak jarang Bale diserahi tugas sebagai penggedor gawang lawan.