Andaikata prestasi sepak bola bisa langsung dikonversi dari besarnya pendapatan negara, maka tak mustahil Kanada melaju ke final dan menjadi juara.
Menurut data World Bank, GDP per kapita Kanada tahun 2023 mencapai USD 53,37 ribu. Tak ada satu pun kontestan semifinal Copa America 2024 yang mampu mendekat ke angka ini.
Memang, duit bisa dipakai untuk membantu pengembangan sepak bola. Namun, tidak serta merta negara yang banyak duit bakal berjaya di lapangan bola.
Bila harus menyertakan faktor geografis dalam perbincangan sepak bola, tidak bisa dimungkiri adanya wilayah-wilayah tertentu di muka bumi ini yang berpotensi lebih besar menghasilkan individu dan tim sepak bola berkualitas.
Kawasan Amerika Selatan dikenal sebagai salah satu wilayah paling piawai membina sepak bola. Wilayah Amerika Utara tentu bukan lawan sepadan dalam urusan ini.
Soal prestasi bagaimana? Argentina dan Uruguay menjadi juara dunia masing-masing tiga kali dan dua kali. Sementara itu, meskipun belum pernah juara, Kolombia pernah enam kali berpartisipasi dalam kejuaraan sepak bola paling akbar sejagat raya. Kanada sendiri baru dua kali ikut Piala Dunia dan selalu tersingkir di fase grup.
Peringkat FIFA negara-negara di Amerika Selatan itu juga jauh lebih baik dibandingkan Kanada. Argentina masih kokoh di puncak, sedangkan Uruguay dan Kolombia di posisi ke-14 dan ke-12. Adapun Kanada masih berkutat di peringkat 48.
Menilik kenyataan-kenyataan "pahit" itu, Kanada tampak tidak seberuntung tiga rival mereka di semifinal Copa America 2024. Meskipun belum sirna, tampaknya tipis sekali peluang Kanada melangkahi Argentina.
Untuk saat ini, piala yang diperebutkan di Copa America sepertinya masih betah bersemayam di salah satu negara Amerika Selatan.
Pelajaran dari Kanada bagi Indonesia
Meskipun hanya sekelebat cahaya yang dapat memasukinya, pintu yang bisa mengantarkan Kanada ke partai pungkasan masih terbuka.