"Kegembiraan editor itu terjadi kala mereka menemukan konten yang bagus!"
Cukup mengagetkan mendapati kenyataan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tayangan artikel yang berlaku di Kompasiana masih tercatat dalam porsi yang cukup tinggi. Pelanggaran yang banyak terdeteksi oleh redaksi menyangkut faktor orisinalitas materi.
Padahal urusan orisinalitas merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penilaian sebuah artikel. Tak terkecuali ketika tim editor menyeleksi layak atau tidaknya sebuah artikel mendapatkan predikat Artikel Pilihan (AP) atau Artikel Utama (AU).
Jumlah Pelanggar Masih Cukup Besar
Dalam 3 bulan terakhir ini saja pelanggaran yang dibuat para penulis berkisar antara 14% hingga 17% dibandingkan jumlah artikel yang masuk ke "meja" redaksi. Dengan rata-rata jumlah tulisan yang diterima sebanyak 2.509 artikel per bulan, maka angka rata-rata jumlah pelanggaran mencapai hampir 500 tulisan dalam sebulan. Sebuah bilangan yang sangat signifikan, bukan?
Di antara bentuk pelanggaran terhadap orisinalitas, pencomotan gambar dan copas alias copy-paste artikel menduduki peringkat atas. Kedua urusan itu menjadi isu penting yang harus kita dalami dan kita patuhi, kecuali kita memang ingin berhadapan dengan aparat hukum yang berwenang di negara ini.
Selain persoalan hukum, pelanggaran-pelanggaran semacam ini tentu saja menghilangkan peluang tulisan kita akan mendapatkan perhatian. Ibaratnya, kita baru mengayunkan langkah awal, tetapi sudah langsung terganjal.
Begitulah sedikit summary yang saya pahami. Catatan itu saya dapatkan dari uraian yang disampaikan oleh seorang penggawa Kompasiana, Widha Karina. Mbak Widha mengungkapkan kekhawatiran tentang banyaknya potensi pelanggaran hukum dan ketentuan itu dalam sebuah program daring Kompasiana yang diberi judul "A to Z Kompasiana: Optimasi Konten Blog Kamu di Kompasiana". Paparan program Blog Shop Online itu sampai kepada para peserta melalui masing-masing layar gawai pada Kamis sore.
Dalam kesempatan kemarin, Mbak Widha juga menjabarkan secara detil jenis-jenis gambar ilustrasi yang berpotensi melanggar hak cipta. Asyiknya, bukan hanya menyampaikan pelanggarannya saja, tetapi nara sumber kita ini juga memberikan beberapa alternatif solusi yang sangat berguna.