Meskipun bermain amat singkat dalam laga Garuda Select menghadapi Reading U-18, tetapi penampilan Bagus Kahfi meninggalkan cukup banyak cerita.
Ada kisah menyedihkan yang meninggalkan kekhawatiran, ada pula cerita apik penampilan yang menimbulkan decak kekaguman. Sebelum mengalami cedera, Bagus tampil menggila hingga memukau publik sepak bola.
Ia nyaris mencetak hattrick, mengulang ketajaman yang ditunjukkannya saat menceploskan tiga gol ke gawang Preston North End beberapa hari sebelumnya. Gol cepat dilesakkannya pada menit ke-15. Gol berikutnya disarangkan anak muda asal klub Barito Putra itu sekira empat menit kemudian. Dan ia nyaris membukukan gol ketiganya menjelang didera cedera.
Tak lama setelah mencetak gol ke-2, Bagus sempat berhadapan langsung dengan kiper Reading di kotak bahaya. Sayang sekali, bola yang dicungkil dan melaju di atas penjaga gawang itu hanya menggetarkan bagian luar jala gawang Reading. Angka pada papan skor bergeming.
Petaka Menimpa Garuda
Pada sekitar menit ke-25, Bagus tertimpa petaka dalam sebuah adegan yang tak terduga. Usai membantu timnya unggul 2-0 atas Reading, Bagus mengalami cedera pada kaki kirinya.
Seusai duel udara yang terlihat biasa saja, Bagus terjatuh ke tanah dengan tumpuan yang salah. Ia pun harus rela dilarikan ke luar lapangan, dan kabarnya langsung menuju rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Media kemudian memberitakan bahwa cedera yang dialami pencetak gol tersubur di Garuda Select itu cukup parah. Dugaan beratnya cedera Bagus Kahfi sebenarnya juga telah terlihat di layar televisi.
Kala itu, Bagus tampak mengerang keras akibat kesakitan yang dirasakannya pada bagian bawah kaki kirinya. Perawatan yang dilakukan tim medis di lapangan memakan waktu cukup lama. Pemandangan akhir yang tampak di layar kaca, kaki Bagus dibungkus perban tebal semacam gips sebelum dirinya diangkut sebuah kendaraan lapangan keluar arena.
Kabar cedera Bagus tentu berbuah duka terutama bagi penggemar sepak bola Indonesia. Di tengah penampilan yang sedang menggila, Bagus diragukan bisa melanjutkan kiprahnya bersama Garuda. Entah berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk memulihkan kesehatannya dan kembali berlaga.
Tiadanya Bagus Kahfi di ujung depan penyerangan menyebabkan tim Garuda Select kesulitan mengembalikan produktivitasnya. Arsa Ahmad yang dipercaya menggantikan Bagus belum menunjukkan kualitas yang sama.Â
Dennis Wise mengakui bahwa tim yang diasuhnya mengalami kesulitan usai ditinggalkan sang pemain andalan. "Mengecewakan karena kami bermain baik di babak pertama. Kami harus lebih berani lagi. Tetapi, sejujurnya ini hasil yang adil," ujarnya. "Kami kehilangan Bagus dan ini mengubah jalannya pertandingan."