Kata yang satu ini acap mondar-mandir di bandara. Ia sering muncul dalam bentuk kekesalan (calon) penumpang. Oleh maskapai penerbangan, kata ini biasa dikaitkan dengan kerusakan pesawat.
Sementara pihak penumpang meyakini penyebabnya adalah ketidakbecusan si maskapai mengelola armada mereka. Karena menjadi bagian dari bentuk layanan, kata ini merupakan salah satu tolok ukur kualitas layanan sebuah maskapai penerbangan.
Namun tidak selamanya kata ini berkonotasi negatif. Adakalanya faktor alam membuatnya harus datang tanpa bisa dicegah. Cuaca buruk merupakan salah satu pertanda akan kehadirannya. Dalam kondisi seperti ini, keberadaannya dibutuhkan untuk keselamatan para awak dan penumpang pesawat.
Senyampang masih berada di bulan bahasa, saya mencoba mengutak-atik kata-kata. Kali ini saya mengawali pembahasan dengan kata "delay".
Seperti yang telah saya ungkapkan sebagai pembuka tulisan, saya paling sering mendengar kata ini "berkeliaran" di seputar bandar udara. Saya hampir tak pernah menemukannya dalam topik pembicaraan selain menyangkut pesawat udara.
Ketika orang lebih suka bersantai-santai ketimbang segera mengerjakan pekerjaan yang harus diselesaikannya, ia dikatakan suka menunda pekerjaan. Tak pernah saya mendengar ada seorang ibu yang menegur anaknya begini, "Hei, cepat kerjakan PR-mu, jangan suka men-delay pekerjaan."
Entah mengapa orang hanya suka mengaitkan kata ini dengan pesawat terbang, tidak dengan yang lain. Hingga beberapa waktu kemudian, saya mendapati kata yang berasal dari bahasa Inggris ini merebak juga di luar bandara.
Delay dalam Dunia Sepak Bola
Ternyata kata ini juga semakin akrab di telinga penggemar sepak bola. Sebab ia kerap meluncur dari mulut pembawa acara dan komentator pertandingan sepak bola. Â
Dalam dunia sepak bola, kata "delay" bisa bermakna banyak. Misalnya ada seorang gelandang sedang menguasai bola dan tidak segera mengoperkan bola kepada rekannya. Bisa jadi ia melihat tidak ada seorang pun di antara kawan-kawan setimnya yang siap menerima bola darinya.
Dalam situasi semacam ini, seorang pembawa acara atau biasanya lebih sering disebut sebagai presenter atau host, akan mengatakan, "Ternyata tidak ada rekan yang siap menerima sodoran umpan darinya sehingga ia masih men-delay bola."
Bisa juga delay menjadi strategi sebuah tim sepak bola. Tak jarang tim yang telah unggul sengaja menahan laju bola selama mungkin. Cara menahan bola yang umum terjadi adalah dengan saling mengumpan di antara para pemain belakang termasuk penjaga gawang.