Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Anomali Cuaca

11 Maret 2019   12:27 Diperbarui: 11 Maret 2019   12:35 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah pagi hingga siang hari cerah, langit sore telah bertabur awan-awan tebal sehitam jelaga. Seperti biasa, selepas Asar sekelompok pegawai memburas di teras depan Musala. Sekadar melepas penat di sela onggokan beban kerja. Mendadak hujan deras mengguyur tanah seakan-akan air dari angkasa tumpah dari sebuah bejana raksasa.

Hujan yang datang tiba-tiba kini telah menjadi kelaziman belaka. Kata pakar yang berbicara kepada media, kondisi seperti ini dinamakan anomali cuaca. Seharusnya musim panas tapi sering terjadi hujan atau sebaliknya. Musim yang berkunjung pada saat yang tidak semestinya sekarang telah menjadi fenomena alam yang biasa.

Kini hujan sulit dicerna. Membuat kita tak bersiaga akan kehadirannya. Sedia payung tercipta sebagai kreasi peribahasa. Menjadi muskil menebak arah angin dan keadaan cuaca.

Aku mengingat-ingat kembali suatu masa, ketika hujan menyambangi kita sebagai sahabat. Membersamai anak-anak desa bermain bola di rumput yang masih hijau lebat. Kaki-kaki telanjang  suka cita menggasak bola dalam genangan air di atas rumput lecat. Bahana tawa ria anak-anak bertelanjang dada berpacu dengan gemuruh hujan lebat.

Sekonyong-konyong kaki-kaki kami merasai dingin air hujan yang bertempias dari atap teras, membasahi sandal dan sepatu di bawah bangku Musala. Kelebat kilat dan gelegar guntur telah menciutkan nyali dan menyurutkan gelak tawa. Kami tersadar oleh waktu yang belum purna. Kilatan halilintar menerangi jalan kami menuju bilik kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun