Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menemukan Kembali Keandalan Mind Mapping

9 September 2018   07:01 Diperbarui: 31 Juli 2023   16:48 2763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: buku (dokumentasi pribadi)

Sebagai misal, cabang "jalur" menghasilkan tiga kemungkinan rute yang harus dilewati sedotan dari Indonesia hingga Kosta Rika, yakni udara, darat dan laut.

Berikutnya, sebagai hasil pengembangan dari cabang "laut", hadir kata-kata "selokan", "sungai" dan "samudra" sebagai titik-titik yang harus dilalui si sedotan.

Selain itu, mencuat juga kata "banjir", "ikan" dan lain-lain yang mungkin akan tertimpa kemalangan oleh hadirnya sedotan dalam kehidupan mereka.

Langkah selanjutnya tinggal mengembangkan tulisan berdasarkan mind map yang telah tersusun.

Tidak semua cabang yang tampil dalam mind map akhirnya nongol di artikel karena saya harus memilih-milih materi mana yang layak terbit dalam artikel.

Contohnya, saya sempat menuliskan kata "hambatan", "plastik" dan "ketahanan" sebagai cabang-cabang mind map.

Hal ini saya maksudkan untuk memastikan sedotan berbahan plastik masih utuh setelah melalui perjalanan panjang dari Indonesia menuju Kosta Rika.

Namun karena pertimbangan panjang artikel dan pengetahuan tentang daya tahan plastik umumnya orang sudah paham, saya pun memutuskan tidak menghadirkan bahasan ini dalam artikel.

Mind map yang saya hasilkan rasanya telah memenuhi seluruh kaidah yang disampaikan oleh Tony Buzan.

Bukan Jago Gambar pun Bisa Bikin Mind Mapping

Godaan yang sering saya rasakan adalah aturan "satu kata dalam setiap cabang" yang kadang-kadang sulit saya hindari. Mengatasi perangai suka berpanjang-panjang kata memang tidak mudah.

Selain itu, keterbatasan kemampuan menggambar juga cukup sulit untuk mengikuti nasehat Tony Buzan yang ketujuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun