Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sedotan dalam Hidung Penyu (Bukan) Milik Saya

16 Juli 2018   12:16 Diperbarui: 18 Juli 2018   00:45 4354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda sudah menyaksikan video "Sea Turtle with Straw up Its Nostril"? Video itu kabarnya telah mengoyak-ngoyak perasaan jutaan manusia di seluruh jagat raya.

Sungguh nahas si penyu Kosta Rika. Matanya terkatup dan mulutnya ternganga menahan perih saat sebuah tang kecil menarik seutas benda panjang dari lubang hidungnya. 

Darah segar pun meleleh hingga benda yang ternyata sedotan plastik sepanjang lebih dari sepuluh senti itu sepenuhnya lepas dari dalam bagian tubuhnya. Entah sudah berapa lama dia menanggung derita. Beruntung masih terselamatkan jiwanya.

Menyaksikan derita si penyu, Tribunnews.com dalam pembukaan reportase video itu menyatakan, "Video seekor penyu ini mungkin akan membuat anda bersumpah untuk tidak membuang sedotan plastik sembarangan."

Setelah saya telusuri, ternyata sedotan yang amblas dalam lubang hidung si penyu malang itu milik saya. Sebelumnya saya tidak menyangka, bahkan terlintas di pikiran pun tidak, sedotan bekas itu bisa berkelana hingga pesisir Kosta Rika. 

Celakanya, sedotan yang sudah tak berguna itu singgah di hidung penyu jenis Lekang atau Olive Ridley. Jenis itu kabarnya masuk kategori vulnerable alias rentan status konservasinya. Status yang mengindikasikan bahwa suatu spesies dalam situasi menghadapi risiko kepunahan.

Bayangkan, saya merupakan kandidat penyumbang kepunahan salah satu jenis satwa dunia.

Nyatanya memang demikian. Sedotan yang kala itu saya pakai untuk menyeruput es jeruk di sebuah warung makan pinggir jalan daerah Kabupaten Banjarnegara bisa sampai Kosta Rika. Ia terbawa aliran sungai kecil menuju Sungai Serayu yang melegenda. Aliran air Serayu pun mengirimnya hingga memasuki Samudera Indonesia.

Google map menghitung jarak terdekat Indonesia ke Kosta Rika mencapai 17.837 km atau 11.083 mil. Dengan menumpang pesawat udara berkecepatan 560 mil per jam, orang dari Indonesia akan sampai di sana selama sekira 20 jam. 

Sedotan plastik dari Samudera Indonesia menuju laut di kawasan benua Amerika tentunya akan menempuh waktu jauh lebih lama mengingat jarak laut yang lebih panjang dan gerakan arus laut yang tak secepat pesawat udara.

sumber gambar: distancefromto.net
sumber gambar: distancefromto.net
Sangat disayangkan. Setelah sekian lama melanglang buana, peran terakhir sedotan hanya sebagai penyebab petaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun