Cheongsam berasal dari jubah panjang yang dikenakan orang Manchu pada Dinasti Qing (1616-1911), kemudian berkembang menjadi pakaian ikonik di tahun-tahun setelah RRT (1912-1949) berdiri, sebagai hasil perpaduan gaya busana multi-etnis Tiongkok. Sejak tahun 1920-an hingga akhir 1940-an, cheongsam menjadi populer dan menjadi pakaian wanita paling umum saat itu. Di bawah pengaruh mode pada masa itu, cheongsam secara bertahap menyerap fitur penjahitan dan struktur pakaian gaya Barat, membentuk gaya yang lebih internasional dan modern. Cheongsam yang telah diadaptasi sepenuhnya menampilkan keindahan tubuh dan lekuk tubuh wanita, serta mengikuti tren ideologis pembebasan wanita pada saat itu, sehingga sangat dicintai oleh kaum wanita.
Cheongsam adalah simbol penting dari budaya pakaian Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, wanita Tionghoa terlihat mengenakan cheongsam di banyak acara internasional, memamerkan keanggunan dan keindahannya. Unsur estetika dan budaya oriental yang dibawa oleh cheongsam telah menjadi sumber inspirasi rancangan busana dari banyak merek internasional dan disukai oleh wanita di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H