Mohon tunggu...
Liliana
Liliana Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Departemen Bahasa Indonesia China Media Group

Sharing information is a way to understand each other

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Qixi, Hari Kasih Sayang Tiongkok

23 Agustus 2023   14:04 Diperbarui: 23 Agustus 2023   14:08 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama tari visual digital "Penggembala Sapi dan Gadis Penenun". Sumber foto : Liliana

Hari Kasih Sayang atau Valentine di Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Februari, namun ternyata Tiongkok juga punya hari kasih sayangnya sendiri yang ternyata sudah ada sejak zaman Dinasti Han (206 SM-220 M), yang disebut dengan Festival Qixi, dan dirayakan setiap tanggal 7 bulan 7 penanggalan Imlek yang pada tahun ini jatuh pada tanggal 22 Agustus kemarin. 

Sedangkan asal usul dari festival ini ternyata berasal dari sebuah mitos dan legenda Tiongkok tentang kisah cinta seorang penggembala sapi dan seorang gadis penenun langit yang jatuh cinta di sebuah kolam teratai, kemudian dipisahkan oleh ibu dari gadis penenun yaitu Dewi Kayangan, dan perjuangan cinta mereka yang menggerakkan sekelompok burung murai untuk membentuk sebuah jembatan yang menghubungkan dunia dengan langit dan mempertemukan si penggembala sapi dengan gadis penenun. 

Pada akhirnya Dewi Kayangan tergerak hatinya oleh cinta mereka, sehingga mengizinkan mereka untuk bertemu di jembatan murai setahun sekali setiap tanggal 7 bulan 7. Sejak itulah, setiap tanggal 7 bulan 7 dirayakan sebagai Festival Qixi.

Drama tari visual digital
Drama tari visual digital "Penggembala Sapi dan Gadis Penenun". Sumber foto : Liliana

Drama tari visual digital
Drama tari visual digital "Penggembala Sapi dan Gadis Penenun". Sumber foto : Liliana

Dalam rangka menyambut hari kasih sayang tersebut, museum Meet You di Zona Seni 798 Beijing, menggelar pameran cahaya dan bayangan bertema "Pertemuan di Jembatan Murai" yang berdasar pada kisah mitos "Penggembala Sapi dan Gadis Penenun" tadi. Pameran tersebut disajikan dalam bentuk drama tari visual digital serta pameran lukisan tradisional yang dipadukan dengan lukisan modern dan kaligrafi. 

Drama tari menceritakan kisah cinta "Penggembala Sapi dan Gadis Penenun" yang akhirnya bertemu di jembatan murai. Lukisan tradisional Tiongkok yang dipadukan dengan lukisan bergaya modern menggambarkan sekelompok burung murai yang menjadi jembatan penghubung dua sejoli, dan kolam Teratai tempat di mana mereka pertama bertemu.

Seni visual digital perpaduan tinta dan cahaya. Sumber foto : Liliana
Seni visual digital perpaduan tinta dan cahaya. Sumber foto : Liliana

Pameran lukisan tradisional Tiongkok bertema
Pameran lukisan tradisional Tiongkok bertema "Pertemuan di Jembatan Murai". Sumber foto : Liliana

Lukisan burung murai yang membentuk jembatan. Sumber foto : Liliana
Lukisan burung murai yang membentuk jembatan. Sumber foto : Liliana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun