Jangan sampai ketika kita mengetahui kekurangan seseorang lantas dibicarakan. Tentu hal ini akan sangat menyakitkan terutama bagi mereka yang hatinya cukup sensitif. Ini akan menjadi trauma yang mendalam bagi mereka, sehingga kedepannya jika ada acara serupa tidak ingin ikut lagi.
Oleh karena itu, penting sekali dalam memilah dan memilih untuk mengiyakan ajakan buka bersama. Jika memang dirasa mental belum siap atau sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, tidak ada salahnya untuk menolak ajakan bukber. Namun, ketika memang dari kalian sudah rindu berat untuk bertemu kawan lama, silakan gunakan momen buka bersama untuk saling bercerita dan berbagi pengalaman yang positif.
Jangan mengghibah atau menceritakan orang lain pada momen bukber, jangan pula menceritakan pencapaian diri. Karena tidak semua orang memiliki pencapaian yang sama dengan kita. Hargai mereka yang sudah datang demi bertemu kawan lama. Jangan nodai dengan pamer pencapaian diri.
Jadi, pertimbangkan kembali apakah dengan bukber akan memberikan dampak yang positif atau negatif bagi diri sendiri. Apakah kawan-kawan lama memberikan support atau malah menjadi toxic yang akan membuat mentalmu menjadi down. Semua pilihan ada di tangan masing-masing.
Kalau menurut kalian bagaimana? Bolehkah menolak ajakan bukber jika memang tidak sesuai dengan keinginan hati? Boleh saja, asalkan kita yakin bahwa dengan tidak mengikuti buka bersama itu tidak ada masalah sedikitpun. Hati serta pikiran kita tetap aman dan sehat tanpa adanya toxic yang membahayakan bagi mental. Sehingga, kita juga tidak perlu overthingking dengan pendapat mereka selepas menerima undangan bukber. (Lilian Kiki Triwulan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H