Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pentingnya Manajemen dalam Proses Pemungutan dan Penghitungan Suara, KPPS Bisa Menerapkannya dalam Bertugas

16 Februari 2024   16:49 Diperbarui: 17 Februari 2024   08:51 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengecekan perlengkapan pemungutan suara/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Pemilu 2024 telah berlangsung, kini tinggal menunggu hasil perolehan yang sah. Kali ini, bukan tentang hasil siapa dan berapa angka yang berhasil diperoleh. Akan tetapi sebagai pembelajaran agar kedepan pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan lancar, aman, damai, dan kondusif.

Menjadi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) memang tidak serta merta duduk manis mencari kesalahan KPPS. Tapi Pengawas TPS bekerja sama dengan KPPS untuk mengawal jalannya pemungutan dan penghitungan suara.

Setelah bergulat dengan pemungutan dan penghitungan suara tentunya ada hal yang menjadi perhatian agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Anggota KPPS terdiri dari tujuh orang dengan tugasnya masing-masing dan karakter orang yang berbeda-beda.

Jika biasanya, saya hanya menjadi "pemilih" kali ini ada kesempatan untuk belajar mengamati proses pemungutan dan penghitungan suara langsung di TPS. Dengan berbagai karakter, sikap, dan sifat yang berbeda-beda bersatu dalam penyelenggaraan pemilu harus disikapi dengan bijak. 

Adapun kemampuan manajemen yang harus dimiliki. Manajemen ini harus menjadi perhatian bagi mereka yang terpilih menjadi anggota KPPS.

Pengecekan perlengkapan pemungutan suara/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Pengecekan perlengkapan pemungutan suara/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Tulisan ini terbesit setelah melihat tugas-tugas KPPS di lapangan dan sharing dari beberapa rekan Pengawas TPS. Ini pun menjadi evaluasi bagi saya pribadi untuk menjalankan tugas lebih baik lagi. Ilmu, pelajaran sekaligus pengalaman pertama bagi saya pribadi.

Dimulai dari manajemen personalia, ini menjadi bagian penting untuk mengelola sumber daya manusia yang ada agar dapat bekerja secara optimal dan memberikan kontribusi yang maksimal. 

Tentunya hal ini harus dipahami oleh mereka yang diamanahi sebagai Ketua KPPS. Terlebih mereka yang menjadi anggota KPPS memiliki karakter yang berbeda.

Pastinya ini harus menjadi pertimbangan dalam pembagian tugas dalam KPPS. Baik selama pemungutan dan penghitungan suara yang cukup menguras tenaga dan pikiran. 

Jangan sampai Ketua KPPS merasa capek sendiri dan anggota lainnya hanya berdiam menunggu instruksi dari KPPS. Pembagian tugas harus jelas, bisa juga dengan pergantian tugas ketika satu atau dua orang merasa lelah.

Pendaftaran pemilih di TPS/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Pendaftaran pemilih di TPS/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Selanjutnya, manajemen administrasi. KPPS tentunya mendapatkan pelatihan atau bimbingan teknis sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. Namun, terkadang ada yang luput yakni terkait dengan manajemen administrasi pada saat pelaksanaan. 

Manajemen ini penting agar administrasi tetap rapi, KPPS bisa mencari data yang dibutuhkan dengan mudah. Begitupun apabila dari Pengawas TPS ataupun saksi yang membutuhkan informasi dan kelengkapan data bisa diberikan dengan segera.

Penyimpanan berkas dan perlengkapan logistik lain yang tidak digunakan harus betul-betul rapi, jangan asal menaruh begitu saja. Karena selain terlihat tidak estetik atau berantakan, hal ini juga dapat menyulitkan apabila kita ingin mencari sesuatu yang dibutuhkan. 

Manajemen administrasi ini pun juga meminimalisasi adanya kesalahan baik pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT), proses penghitungan dengan nantinya proses pengadministrasi keseluruhan tugas.

Proses penghitungan suara/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Proses penghitungan suara/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Lalu, manajemen waktu. Tidak bisa dipungkiri banyak dari KPPS yang menyelesaikan proses penghitungan suara pada dini hari. Bertugas dari pagi hingga pagi lagi baru bisa kembali merebahkan diri. Nah, di sini dibutuhkan manajemen waktu yang baik agar anggota KPPS, Pengawas TPS, Linmas, dan saksi bisa maksimal dalam penghitungan suara.

Pagi hari, ketika mulai proses pemungutan ada prosesi pengucapan sumpah/janji oleh anggota KPPS tapi ternyata sudah banyak masyarakat yang berdatangan untuk menggunakan hak pilihnya. Proses ini sangat mempengaruhi waktu pemungutan suara. 

Jangan sampai masyarakat menunggu terlalu lama dan penumpukan pemilih. Ada baiknya dalam undangan atau c-pemberitahuan diberikan informasi waktu setelah KPPS siap untuk membuka segel kotak suara agar masyarakat tidak menunggu terlalu lama.

Tidak hanya itu, pastikan dengan baik waktu selesainya pemungutan suara. Berikan jeda waktu untuk istirahat, salat dan makan bagi seluruh petugas. Setelah semuanya siap langsung dilanjut dengan penghitungan suara. Jangan sampai karena petugas terlalu lelah menghambat proses penghitungan suara.

Ada baiknya setelah penghitungan suara masing-masing jenis pemilihan langsung diselesaikan administrasinya baik itu hasil plano dan salinan c-hasil. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan menulis angka karena efek kelelahan apabila dijadikan satu pada akhir penghitungan semua jenis pemilihan.

Pastinya ada jeda waktu untuk istirahat, gunakan dengan sebaik mungkin. Jangan tinggalkan lokasi TPS berbarengan akan tetapi bergantian agar efektif dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di TPS.

Apabila manajemen waktu ini diterapkan dengan baik, begitu pula dengan manajemen administrasi yang baik tentunya semua bisa selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Ini bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi.

Kemudian, ada yang perlu menjadi perhatian juga bagi anggota KPPS yaitu manajemen konflik. Manajemen ini diperlukan dalam rangka mencegah, menghindari terjadinya konflik serta mengurangi resiko dan tidak mengganggu jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara.

Tentunya kita tidak ingin pelaksanaan tugas terganggu akibat adanya konflik yang terjadi. Masing-masing personel harus memiliki kemampuan mengendalikan emosi dengan baik. Jangan sampai terpancing apabila ada yang mengganggu jalannya acara. Karena hal sepele pun bisa mengakibatkan terjadinya konflik.

Alhamdulillah, selama bertugas kemarin tidak ada konflik yang terjadi, semua berjalan dengan lancar. Biasanya ini terjadi pada proses penghitungan suara, ada yang tidak setuju atau bahkan minta penghitungan ulang. Untuk itulah mengapa manajemen administrasi dan manajemen konflik diperlukan.

Dengan data yang sudah tersedia dan sudah disetujui oleh Pengawas TPS ataupun saksi tentunya bisa meminimalisir apabila ada orang-orang yang datang hanya ingin mengganggu. Jangan sampai terpancing emosi, meskipun rasa lelah menghampiri. 

Semua harus diselesaikan dengan kepala dingin. Begitupun apabila terjadi selisih pada penghitungan. Dicarikan dulu akar permasalahannya, sebabnya, sertakan data dukungnya agar terpecahkan masalahnya.

Dengan menerapkan manajemen ini, meskipun berbeda karakter, latar belakang atau bahkan usia tentu semua bisa teratasi dengan baik. Ini pun menjadi evaluasi untuk pelaksanaan Pilkada mendatang. Agar seluruh prosesnya berjalan dengan baik dan lancar, begitupun dengan hasilnya bisa diterima oleh semua pihak.

Mohon koreksi apabila ada yang salah atau ada kekurangan dalam tulisan ini. Ini sebagai pelajaran bagi saya pribadi tentunya setelah mengamati jalannya pemungutan dan penghitungan suara dari pagi ke pagi lagi. 

Semoga Pilkada mendatang KPPS yang bertugas bisa lebih baik lagi. Tetap sehat dan tetap semangat untuk semuanya. Terima kasih atas pengalaman yang berharga ini. (Lilian Kiki Triwulan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun