Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sepucuk Kopi Pilihan dari Kaki Gunung Slamet

27 Juli 2020   10:47 Diperbarui: 28 Juli 2020   02:22 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman kopi di kaki Gunung Slamet/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Sepucuk kopi pilihan hati
Datang dari Kaki Gunung Slamet yang masih asri
Rasanya cocok dan pas untuk dinikmati
Apalagi bersama dambaan hati
Membuat hari semakin berseri

Pagi menjelma melukiskan alam yang mempesona. Barisan bukit berjajar anggun, menampakan mahakarya yang luar biasa. Matahari mulai berjingkak memancarkan cahayanya, menembus batas kehidupan.

Sepucuk daun kopi melambai lembut, berayun merdu bersama angin mesra yang turun dari hulu. Gunung Slamet yang kokoh berdiri menyajikan pemandangan alam yang masih asri. Di kaki gunung yang menjulang megah terdampar ribuan pohon kopi yang berderet rapi.

Udara dingin yang menyapu hamparan tanah luas di Kaki Gunung Slamet memberikan kesejukan yang menenangkan jiwa. Di jalan berbatu para petani saling menyapa menyambut pagi juga rejeki di kaki Gunung Slamet.

Langkah kaki yang tegap mengarah menuju lereng gunung yang ditumbuhi tanaman kopi yang siap untuk dipanen. Melewati jalan setapak, barisan para lelaki melintasi jalanan yang masih tanah dan daun-daun basah sisa embun semalam.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi sedang memetik buah kopi di Kaki Gunung Slamet/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi sedang memetik buah kopi di Kaki Gunung Slamet/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Pohon kopi yang tak lebih tinggi dari ukuran orang dewasa dipenuhi buah kopi yang berhimpitan di dahan-dahan pohon. Buah kopi yang merah merekah bersembunyi di balik dedaunan yang hijau dan lebar.

Tangan-tangan terampil para petani kopi memetik satu persatu buah kopi. Sepucuk kopi pilihan dari tanah subur di kaki Gunung Slamet siap untuk dipanen. Gunung Malang, yang berada di Kaki Gunung Slamet memberikan berkah bagi mereka para petani kopi.

Kopi Arabica Gunung Malang yang berasal dari Dusun Gunung Malang, Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, sudah terkenal bahkan sudah menasional. Siapa tak mengenalnya apalagi para penikmat kopi, pasti tahu apa itu Kopi Arabica Gunung Malang dan perpaduan rasa yang khas bagi mereka para penikmat kopi.

Manis, asam dan pahit sensasi yang ditawarkan dari kopi arabica Gunung Malang. Dengan proses pemetikan para petani kopi yang memilih biji kopi berkualitas. Hingga berlanjut menuju proses pengolahan biji kopi yang seperti yang pernah diulas dalam artikel berikut Menilik Keistimewaan Kopi Gunung Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun