"Ada juga membantu kawan, mencoba mengelola sesuatu, karena memang terbatas maka harus dibagi. Ini bagian dari proses pendidikan jadi jangan dipandang sebagai kekurangan, memang ini kita buat seperti ini, bahkan ada unsur pendidikan survival," papar Budi.
Pramuka ini selalu relevan, mengapa demikian karena disinilah terdapat dharma kedua yakni cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. "Di sini ada teman yang kurang, ada teman yang perlu bantuan, ngantri itulah kasih sayang sesama manusia. ini sangat relevan.," ungkapnya.
Setelah terjun di masyarakat dan jiwa pramuka sudah mulai ditanamkan sejak dini nantinya mereka akan memiliki jiwa sosial yang baik. Sebagaimana dharma pertama taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, lalu dharma ke tujuh hemat, cermat dan bersahaja yang mana melatih mereka untuk tetap hemat, cermat dan bersahaja karena semua serba terbatas.
"Kalau mau boros-boros nanti seperti air bisa habis apalagi kalau dibuka terus, kasihan yang dibelakangnya nanti gak akan dapat giliran," ujar Budi.
Dengan peserta hemat, cermat dan secukupnya saja, ini akan menjadi pondasi di kemudian hari. Apapun yang akan mereka alami, kesuksesan apapun, para peserta jambore ini tidak akan meninggalkan kesederhanaan, keprasahajaan yang merupakan ciri bangsa Indonesia.
Ke semuanya ini tidak bisa langsung dipetik dalam sekejap. Harus ditanam terlebih dahulu, dirawat, dipupuk dan dipelihara hingga akhirnya baru bisa dipanen hasilnya. Pramuka adalah bagian dari proses menanam, merawat dan memelihara dengan harapan setelah lepas mereka menjadi manusia yang berkualitas.
Setiap Pramuka adalah Kantor Berita
Di era industri ke empat ini, media sosial tidak dapat dilarang-larang, melalui pramuka inilah mereka diajarkan untuk menggunakan media sosial. Penggunaan hp dan media sosial harus secara pintar, seperti tagline "Setiap pramuka adalah kantor berita".
"Beritakan yang baik-baik, beritakan bahwa pramuka itu berbuat sesuatu memberikan setitik bakti bagi bangsa ini. Meskipun setitik tapi kalau bisa dilakukan setiap hari dirawat dan dipelihara akan menjadi besar," terang Budi. (PI-7)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H