"Seminggu sekali itu latihan, walaupun gak ada tanggapan tapi tetap dipentaskan," kata Sulastri saat ditemui di Obyek Wisata Susur Sungai Klawing.
Kesenian Dames Kedungbenda juga ditampilkan saat ada hajatan atau biasa disebut ditanggap. Untuk pemain Kesenian Dames Kedungbenda sendiri terdiri dari para sesepuh di Desa Kedungbenda yang bertugas menjadi sinden juga menabuh rebana. Untuk penarinya sendiri terdiri dari anak-anak Desa Kedungbenda yang bersekolah di SD juga SMP.
"Empat penari Tari Dames ini malah kami ambilkan dari pengelola wisata, tapi karena anak masih SMP makanya kalau bantu disini hari Minggu," jelas Sulastri.
Sulastri menyampaikan anak-anak yang tergabung dalam Kesenian Dames saat hari sekolah, mereka tetap sekolah dan konsentrasi belajar. Tetapi saat hari minggu ataupun hari libur, anak-anak Desa Kedungbenda terjun langsung berlatih dan menampilkan kesenian Dames untuk menghibur pengunjung Objek Wisata Susur Sungai Klawing, Desa Kedungbenda, Kabupaten Purbalingga. (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H