Sekalipun Kartini keras mengkritisi dan menentang tradisi zamannya, dia menang lewat kelembutan sikapnya. Mengalah pada aturan tidak tertulis di zamannya, membuat Kartini tercatat bukan sebagai pemberontak, tetapi korban keadaan.
Kartini, Door Duisternis tot Licht
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar
dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
“Kartini kerap mengkritisi adat-istiadat Jawa tapi akhirnya ia takluk jua.”
Menurut Kartini, yang dapat membebaskan perempuan dari feodalisme, kawin paksa, apalagi
poligami adalah pendidikan. Perempuan yang berpendidikan dapat menjadi individu yang mandiri, lepas dari kungkungan tradisi, dan tidak perlu menikah dengan laki-laki yang tidak dia sukai.
Kartini, Door Duisternis tot Licht
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”
Pendidikan merupakan alat bagi siapapun, bukan hanya perempuan, untuk mendapatkan kemerdekaan. Dengan segenggam pengetahuan, seseorang dapat melakukan hal yang lebih baik, jauh lebih baik, melakukan transformasi, atau
bahkan mengadakan reformasi .
Pendidikan adalah salah satu senjata manusia menjalani kehidupan. Berbagai macam ilmu memungkinkan seseorang menghadapi beragam badai kehidupan.
Kartini, Door Duisternis tot Licht
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!