Penemuan keempat tentang Wiwi dan Inneke, ini bombastis. Retno meninggalkan kepercayaannya, sebab tertarik dengan kehidupan Wiwi dan Inneke.
Menurut Retno, perilaku mereka di rumah menyenangkan. Hidup dan menjadi bagian dari mereka membuat Retno tertarik mendalami kepercayaan Wiwi dan Inneke.
Ketika saya bertanya pada Retno, "Apakah kamu dipaksa?"
Jawab Retno, "Tidak, Bu. Saya yang mau, bahkan saya yang minta dibaptis. Setelah 6 bulan belajar di Basilea." Kemudian dia melanjutkan, "Setelah dibaptis, saya ikut SPK, Bu. Bahkan saya aktif di komsel. Tapi enggak mau satu komsel dengan Bapak dan Ibu."
Poin kelima, saat Retno ujian Kejar Paket. Ujian itu berlangsung selama satu minggu. Tempatnya di Kemayoran, Jakarta.
Dengan alasan 'agar fokus belajar' dan lokasi ujian yang jauh, Wiwi dan Inneke menyewakan kamar kost selama 1 minggu. Mengantar Retno ke tempat kost, sehari sebelum ujian. Lalu menjemput Retno setelah ujian selesai.
Pemimpin-pemimpin sejati bukan orang-orang yang luar biasa terkenal. Tetapi mereka yang lewat hidup kesehariannya mampu menyentuh dan mengubah orang di sekitarnya. Bukan dengan hal-hal yang dahsyat, tetapi lewat hal-hal remeh yang menyentuh. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H