Mohon tunggu...
Lilia Farah
Lilia Farah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Raden Mas Said Surakarta

Hobi saya membaca Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Pendekatan Sejarah Penting dalam Studi Islam?

12 Oktober 2024   10:57 Diperbarui: 12 Oktober 2024   10:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring dengan perkembangan zaman, pemahaman tehadap islam akan terus berkembang. Studi tentang islam meluas ke berbagai aspek didalam kehidupan, seperti sosial, budaya,politik, dan ekonomi. Dalam konteks ini, pemahaman islam melalui pendekatan normatif atau kontekstual tidak cukup untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih mendalam, salah satunya melalui pendekatan sejarah.

Salah satu alasan mengapa pendekatan sejarah itu penting adalah agar dapat memahami konteks ajaran islam. Ajaran islam yang ada didalam Al-Qur'an dan Hadis , meskipun bersifat universal, tetapi tidak dapat dilepaskan dari konteks sejarah. Contohnya, beberapa ayat di dalam Al-Qur'an yang diturunkan dalam situasi dan kondisi tertentu yang melibatkan penduduk muslim di Mekkah dan Madinah. Dengan memahami konteks sejarah ini, kita bisa lebih bijak dalam menerapkan dan menafsirkan ajaran tersebut di zaman sekarang. Contohnya , ayat-ayat tentang peperangan di dalam Al-Qur'an sering kali dipahami secara keliru jika dilihat tanpa konteks sejarah.Padahal ayat-ayat tersebut sebenarnya berhubungan dengan umat islam yang terancam oleh serangan musuh. Pendekatan sejarah membuat kita tahu bahwa ajaran ajaran islam tentang perdamaian dan konflik disesuaikan dengan situasi pada zaman dulu.

Sejalan dengan ini Rifki Imanullah dalam jurnalnya berpendapat bahwa kajian sejarah sangat penting dalam memahami islam sebagai realitas yang berkesinambungan. Penelitian sejarah memungkinkan kita untuk merekontruksi peristiwa masa lalu secara objektif, sehingga dapat memahami konteks di mana ajaran islam diturunkan dan peristiwa yang terjadi.

Pendekatan sejarah juga penting untuk mengetahui perkembangan pemikiran islam dari masa ke masa. Seperti agama lain, islam telah melalui berbagai fase perkembangan pemikiran dari periode klasik, pertengahan sampai modern. Setiap fase memberikan dampak terhadap perkembangan islam. Contohnya perkembangan pemikiran fiqh (hukum islam). Pada awalnya, hukum islam berasal dari kondisi masyarakat Arab pada masa Nabi Muhammad, seiring berjalannya waktu pemikiran fiqh mengalami perubahan dan adaptasi sesuai dengan perkembangan zaman dan tradisi. Ulama- ulama besar seperti Abu Hanifah, Imam Malik, Syafi'I dan Hambali mengembangkan pemikiran fiqh yang berbeda berdasarkan realitas sosial pada masa mereka. Dengan memahami sejarah perkembangan fiqh, kita bisa lebih menghargai keberagam pemikiran dalam islam dan bagaimana setiap madzhab memberikan solusi dan pemikiran yang relevan pada masanya.

Pendekatan sejarah juga membantu kita untuk menganalisis bagaimana kekuatan sosial, politik, dan ekonomi agar dapat diterapkan dan membentuk perkembangan islam sepanjang waktu. Contohnya, pada masa kekhalifahan Abbasiyah, pusat kekuasaan islam dipindahkan ke Baghdad, di mana interaksi dengan budaya Persia dan Yunani memicu perkembangan filsafat, ilmu pengetahuan, dan seni, seperti dalam karya-karya Al-Farabi dan Ibn Sina. Hal tersebut menunjukkan bahwa politik dan budaya memengaruhi interpretasi islam dalam berbagai konteks (Muid, 2019).

Pendekatan sejarah juga memberikan wawasan tentang cara islam menyesuaikan diri di berbagai wilayah dunia. Meskipun ajaran islam bersifat universal, penerapannya sering kali disesuaikan dengan tradisi dan budaya lokal. Misalnya Asia Tenggara, Penyebaran agama islam memperlihatkan bagaimana agama ini dapat menyatu dengan budaya setempat tanpa kehilangan identitas aslinya.

Di Indonesia, penyebaran islam melalui jalur perdagangan dan dakwah oleh ulama serta pedagang muslim berlangsung secara bertahap dan damai. Contohnya peran wali songo di Jawa, menyebarkan agama islam dengan pendekatan kebudayaan, yang mengutamakan tradisi lokal dan seni. Dalam sejarah ini, kita dapat memahami bahwa islam memiliki kemampuan beradaptasi dalam berbagai konteks budaya, tanpa mengorbankan inti ajarannya.

Pendekatan sejarah dalam studi islam merupakan alat yang sangat penting untuk memahami islam secara mendalam, karena memungkinkan kita melihat bagaimana ajarannya terus berkembang dari masa ke masa, berinteraksi dengan berbagai konteks sosial, politik, dan budaya. Dengan memahami sejarah perkembangan islam, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan menafsirkan ajaran islam di zaman sekarang.

Imanullah, R., Sopyanti, A., & Billa, S. S. (2024). Model Penelitian Sejarah Islam. ARIMA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 1(3), 29-35.

Muid, Abdul. (2019). "Perkembangan Islam Dinasti Bani Abbasiyah." ... Ilmu Pengetahuan Dan Pendidikan ... 3(3): 1--18. https://jurnal.maziyatulilmi.com/index.php/jippi/article/view/14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun