Muhammad Irfan Rizki Maulana1 , Lili Mutiana Rizky Handayani2 , Febriani3
Dalam era modernisasi, tradisi dan kearifan lokal sering kali terabaikan. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih fokus pada perkembangan teknologi dan gaya hidup modern. Namun, di Desa Ngadas, sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, terdapat sebuah inisiatif yang menarik untuk menghidupkan kembali kearifan tradisional.
Menggali Kearifan Lokal Melalui Pembicaraan
Desa Ngadas, terletak di lereng Gunung Bromo, menjadi tempat di mana tradisi dan modernitas bersatu. Mengundang tokoh-tokoh adat sebagai narasumber, talk show di sini menjadi jendela yang memperlihatkan pentingnya kearifan lokal bagi masyarakat.
Membahas Kebijakan dan Tradisi Lokal
Dalam talk show ini, tokoh adat Desa Ngadas mengangkat beragam topik, mulai dari kebijakan adat hingga ritual-tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Diskusi mengenai pentingnya menjaga nilai-nilai tradisional dalam era modern menjadi inti dari perbincangan ini.
Â
Mempertegas Identitas Budaya
Lebih dari sekadar acara diskusi, talk show ini juga berfungsi sebagai sarana mempertegas identitas budaya bagi warga Desa Ngadas. Generasi muda diajak untuk mengenali dan menghargai kekayaan budaya serta memahami bagaimana hal tersebut berperan dalam membentuk komunitas mereka.
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam melestarikan kearifan lokal. Talk show menjadi platform yang memungkinkan penduduk desa untuk berinteraksi langsung dengan tokoh adat, bertanya, serta mendiskusikan isu-isu penting yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka.