Mohon tunggu...
Lili Eliani
Lili Eliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Interpreniur

Kuliah diUNRI, jurusan ilmu pemerintahan angkatan 2019 Hobi membaca, memasak, Minum kesukaan teh dingin makan kesukaan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu sebagai Pembentuk Karakter Anak Negeri

2 Desember 2021   15:00 Diperbarui: 2 Desember 2021   15:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari rabu 22 Desember boleh dikatakan hari yang berkesan bagi Ibu-ibu dinegeri ini karena disitu lah saat yang spesial memperhatikan apa dan bagaimana sikap kita terhadap Ibu-ibu yang telah berjuang dan berinvestasi terhadap anak-anak yang notabene adalah untuk generasi bangsa ini kedepan.

Sejenak, tugas-tugas mulia para ibu ini dianggap sebagai agenda rutin seperti mengurusi dapur, kasur dan anak-anak mereka. Padahal, jika dilihat secara mendalam, ibu adalah sosok yang tidak tergantikan dalam memberikan bekal kepada generasi masyarakat dan bangsa. Bahkan dari merekalah para pemimpin dinegri ini dilahirkan.

Untuk itu, hari ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dijadikan momentum untuk kaum ibu bangkit dari sesuatu yang belum tahu menjadi tahu, belum berperan maksimal menjadi lebih, belum merasa berarti, menjadi menyadari lebih berarti dan seterusnya.

Paling tidak dalam memaknai hari Ibu, ada dua hal pokok yang harus diperhatikan, sehingga momentum yang besar dan hanya sekali dalam setahun ini benar-benar menjadi energi yang tepat guna untuk bangsa.

Pertama, momentum ini harus memberikan kesadaran penuh kepada kaum ibu bahwa mereka selama ini secara tidak langsung sudah memberi peran dan warna dalam kehidupan generasi. Peran strategis ibu tidak harus kabur karena Isu-isu negatif jika dilihat hanya kasus-kasus berdiri sendiri dan terkesan dibesar-besarkan.

Dibalik itu semua, masih banyak hal-hal lain yang perlu menjadi perhatian, sederhana dan mengena. Yaitu bagaimana ibu-ibu menyadari bahwa peran mereka sangat strategis, walaupun apa yang dilalui dan mereka pikirkan hanya sebuah rutinitas dalam kehidupan. 

Padahal sesuap nasi dan menu makanan dimeja makan untuk keluarga, yang disiapkannya setiap hari adalah awal investasi untuk membangun manusia yang cerdas.misalnya, peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan untuk keluarganya juga menjadi lebih bermakna disetiap memperingati hari ibu.

Begitu juga dengan peran Ibu-ibu diluar rumah, seperti berkarir dan sebagainya harus diartikan sebagai bentuk perjuangan yang tujuannya Juga adalah untuk membangun SDM dan kualitas anak bangsa.

Kedua, bagi kita untuk. Umumnya)Laki-laki dan anak anak-anak ibu, hari ibu harus dijadikan momentum untuk penyadaran diri, lebih menjujung tinggi dan mengedepankan dan lebih menggangap kehadiran seorang ibu.

Pertanyaannya, jika sebelumnya kita tidak pernah ingat atau lupa. Apakah salah kita merenungkan kembali, apa yang telah kita berikan atau apa kontribusi nyata yang kita berikan kepada ibu kita masing-masing!

Bagi kita menyadarkan kembali, bahwa ibu memang sudah memberikan jasa yang begitu besar kepada kita.

Hendaknya kesadaran ini menjadi momentum bersama, sehingga secara keseluruhan memberikan dampak nyata pada kehidupan bangsa ini kedepan. Walau disisi lain, seorang ibu juga manusia biasa, mereka juga bisa khilaf. Namun posisi ibu dalam kehidupan ini sangat penting, terutama dalam membentuk karakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun