Mohon tunggu...
Lily Elbe
Lily Elbe Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ahok Mengumbar Janji Sekarang

10 April 2017   12:32 Diperbarui: 10 April 2017   12:57 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.medaninfo.net/2016/09/20/saat-ahok-ungkit-nazar-amien-rais-yang-terlupakan/ahok-marah-lagi/

Sebagai calon petahana, tidak tepat waktunya bagi Ahok untuk mengumbar janji kepada warga DKI Jakarta. Seharusnya moment Pilkada dan kampanye ini menjadi waktu untuk Ahok memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat yang dipimpinnya. Demikianlah yang seharusnya, sebab Ahok sudah diberi kesempatan untuk memimpin dan memegang kekuasaan di tangannya sebagai orang nomor satu di Jakarta.

Namun, bukannya memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat, Ahok justru lebih banyak mengumbar janji-janji baru. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesalahan dalam proses maupun gaya kepemimpinan Ahok. Artinya, Ahok sebagai pemimpin absen selama lima tahun sebelumnya dan karena itu menjanjikan ulang apa yang seharusnya ia lakukan selama lima tahun itu.

Karena itu, kita sebagai masyarakat tidak respek dan tidak simpati apalagi bergembira dengan program-program yang Ahok tawarkan dan janjikan hari ini. Misalnya, untuk apa Ahok menjanjikan bedah rumah yang tidak layak huni selama masa kampanye ini, bukankah Ahok punya waktu lima tahun untuk melakukannya jika ia memang peduli kehidupan rakyat kecil? Untuk apa Ahok menjanjikan rumah murah bagi warga dengan penghasilan tidak mencukupi jika hal tersebut bisa ia perbuat selama menjabat?

Ketika Ahok tidak mampu memberi laporan pertanggungjawabannya kepada masyarakat hari ini, maka sama artinya dengan kinerja Ahok selama menjadi gubernur tidak lah memuaskan. Sebab, jika Ahok dapat merealisasikan perbaikan kehidupan bagi warga Jakarta, maka seharusnya dia bisa berbangga hati dengan keberhasilan tersebut hari ini, bukan justru memberi angina sorga baru bagi masyarakat.

Jika pasangan lawannya banyak memberi janji, hal tersebut wajar karena mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk membuktikan janji mereka. Tapi, ketika petahana yang banyak mengumbar janji, maka sama artinya dengan satu hal, yakni kepeduliannya bersifat dadakan selama musim Pilkada. Artinya, jika musim Pilkada sudah berlalu, maka berlalu pula kepedulian dan empati kepada kehidupan rakyat kecil, rakyat miskin kota, yang kehidupan mereka sangat menderita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun