Ku ingin mengenalmu sebagaimana yang telah ditetapkan untukmu. Bukan seadanya. Masihkan ada kamu untuk ku?
Dalam derasnya peluh yang penuh berkah. Di tengah taman bunga tulip yang membahagiakan. Di hembusan angin dingin diiringi tembang malam yang menenangkan. Di sanalah harusnya ku menemukanmu.
Dalam hiruk-pikuk yang mengacaukan arah, kau menuntunku ke muara. Di pelukan hujan kecil dan cengkraman badai yang mencekam. Memandangi rembulan dari jendela yang semakin menua. Di sanalah harusnya ku menemukanmu.
Ku ingin mengenalmu sebagaimana yang telah ditetapkan untukmu. Bukan seadanya. Masihkan ada kamu untuk ku?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H