Pada tanggal 22 September 2022 lalu, saat baru masuk rumah, saya duduk pegang hp, lalu ada wa masuk dari akun wa mengatasnamakan shopee dalam rangka meningkatkan transaksi di shopee, mereka menawarkan saldo shopee pay sebesar dua juta rupiah. Yaa...siapa yang tidak mau, wong dikasih saldo shopee pay, dan hal itu terlihat masuk akal.
Selanjutnya saya ditanya apakah akun shopee paylater saya sudah aktif. Saya jawab belum, karena saya tidak mengerti cara mengaktifkannya, lalu mereka menelpon dan memandu mengaktifkan shopee pay later. Saya juga tidak paham apa kegunaan shopeepaylater itu. Mengaktifkan saja baru hari itu. Setelah diaktifkan saya baru tahu ada budget di shopee paylater saya sebesar tujuh ratus lima puluh ribu rupiah.
"Mereka" (saya sebut mereka karena saat menelpon dan memandu itu terdengar dalam ruangan ramai orang, walaupun yang berkomunikasi dengan saya hanya satu orang). Kemudian setelah diketahui jumlah keuangan di shopee paylater saya, mereka mengirim kode barcode, agar saya menyecan code barcode tersebut. Dan saya cek kemudian code barcode itu untuk pembayaran merchandise di toko online yang bernama wijajeg yang beralamat di Sukoharjo Jawa Tengah.
Sampai disitu saya bertanya " lho katanya diberi saldo shopee pay, koq malah disuruh bayar ke wijajeg. Gimana toh...?. Mereka dengan tenangnya menjawab iya kak saldonya akan dikirim melalui rekening bank kakak. Kakak punya rekening bank apa...?, tanya mereka. Saya diminta untuk menyetorkan nomor angka yang tertera di ATM bank saya. Diberi saldo shopee pay dengan syarat mengaktifkan shopee paylater. Masih diminta rekening bank.
Sampai disitulah saya benar-benar ragu dan mulai tanda tanya, ini pasti tidak aman. Dan karena itu saya mengatakan pada mereka, "Maaf mohon tidak dilanjutkan hal ini, saya tidak mau saldo shopee pay, dan batalkan saja, dan langsung saya tutup komunikasi". Mereka masih telp lagi dan akhirnya demi keamanan no tersebut saya blokir.
Jarak sekitar dua minggu dari kejadian itu muncul tagihan di shopee paylater saya sebesar kurang lebih dua ratus delapan puluh ribu untuk waktu tiga bulan. Itu jumlah yang tidak seberapa sebenarnya. Tetapi persoalannya ini adalah *MODUS PENIPUAN SHOPEE PAY LATER*. Dimana saya tidak menikmati penggunaan uang sebesar tujuh ratus empat puluh ribu rupiah yang mereka ambil dari shopee pay later saya. Tetapi saya harus menanggung tagihan dua ratus delapan puluh ribu untuk waktu tiga bulan.
Tetapi meskipun mereka telah berhasil menggunakan akun shopee pay later saya, bukan berarti mereka bisa memaksa saya membayar tagihan yang tidak saya pakai tersebut. Artinya karena masuk unsur penipuan maka dengan sendirinya kontrak itu tidak sah dan batal. Sebab salah satu sahnya perjanjian adalah adanya kesepakatan para pihak dan adanya sebab yang halal.Â
Dalam hal ini sudah jelas dengan modus memberikan saldo shopee pay, dan dengan syarat mengaktifkan shopee pay later dan meminta nomor rekening bank, saya sudah mengatakan menolak, artinya tidak menyepakatinya. Dan dalam hal ini tidak adanya sebab yang halal, sebab hal ini termasuk tindak pidana penipuan, dan kategori Cybercrime.
Oleh karena pengalaman seperti ini bisa menimpa siapapun anda yang memiliki akun shopee, maka dengan tulisan ini saya berbagi pengalaman agar tidak terjadi pada anda semua dimanapun berada, sebab dimungkinkan memiliki akun shopee bukan malah makin memudahkan pembelian barang secara praktis, Â tetapi justru kita dirugikan, apalagi mereka menagih tiap hari baik melalui telp juga wa, dengan berganti-ganti puluhan nomor, yang bikin wegah tidak jarang wa disertai ancaman-ancaman.
Saya menunggu mereka datang secara langsung agar bisa berkomunikasi dan menyelesaikan secara langsung. Agar saya bisa meminta mereka untuk membuktikan barang apa yang saya beli senilai tujuh ratus empat puluh ribu rupiah itu, dan mana bukti pengirimannya ke saya. Namun sampai tulisan ini saya buat, mereka belum muncul. Sebab laporan melalui chat shopee tidak ditanggapi, laporan melalui admin shopee di Instagram, terakhir saya dianggap lalai dan harus menanggung akibatnya, dan manajemen tidak bertanggung jawab.