Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup di Hatiku

15 November 2020   22:01 Diperbarui: 15 November 2020   22:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahir dan mati yang mendekap
Siap terbang bagai sepasang sayap

Telah berlalu begitu cepat
Tak ada yang melambat

Telah 7 hari kepulanganmu
Tiada isyarat mimpi tentangmu

Begitu tenang caramu berpulang
Seperti wajah yang tertidur sangat tenang

Semoga kedamaian dalam rahmat-NYA
Selalu menyertaimu disana ayah

dokpri
dokpri

Kita tidak sedang berpisah
Melainkan sementara saja

Kesabaranmu selalu menasehatiku
Petuah-petuahmu pun masih menuntunku

Kelahiran di alam baru itu
Membuat siapapun menunggu

Jiwaku mengingat penuh haru syahdu
Pusaramu dibumi, tapi ayah hidup di hatiku

Subhanallaah...
Singosari, 151120

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun