Mohon tunggu...
Lila AF
Lila AF Mohon Tunggu... Wiraswasta - Developer

With money you can buy a house, but not a home . You can buy a clock, but not time With money you can buy a bed, but not sleep. You can buy a food, but not good health With money you can have insurance, but not safety. And this is the problem that we all have They are things that you can't buy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendistribusian Alat Cuci Tangan Berbasis Pegas oleh Mahasiswa KKN UM Desa Pakisjajar

13 Desember 2020   07:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   13:32 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2020 ini, dunia dilanda wabah Covid-19, tak terkecuali di Indonesia. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona SARS-Cov-2. Adapun Covid-19 menular melalui droplet dari hidung atau mulut yang menyebar saat pembawa virus tersebut batuk, flu atau bersin. Virus ini dapat menginfeksi siapapun, terutama lebih rentan pada orang lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, serta orang yang mengidap penyakit bawaan.

          Di indonesia jumlah kasus penularan Covid-19 bisa terbilang tinggi. Berbagai macam upaya pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah dengan membuat beberapa kebijakan guna memutus rangkaian penyebaran Covid-19. Diantaranya, melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kontak langsung dengan orang sakit, mengguanakan masker saat keluar rumah, membersihkan secara berkala barang-barang yang sering disentuh, mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan hand sanitazer, melakukan rapid test dan swab test, serta protokol kesehatan lainnya.

           Salah satu cara yang diayakini dapat mencegah penularan Covid-19 yaitu dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Hal itu mendorong kreativitas Mahasiswa KKN UM untuk membuat alat cuci tangan tanpa harus kontak langsung. Yaitu dengan membuat alat cuci tangan dengan sistem pegas sehingga tidak perlu menyentuh kran ketika sedang mencuci tangan. Mekanismenya yakni ketika tuas diinjak maka akan membuka kran air dan sabun. Oleh karena penggunaan sistem pegas ini membuat alat tersebut tidak perlu bersentuhan langsung dengan kulit pengguna, sehingga membuat keamanan pengguna lebih terjamin.           

dok. pribadi
dok. pribadi
          Pendistribusian alat cuci tangan berbasis pegas ini dilakukan di Dusun Robyong dan Dusun Trajeng, Desa pakisjajar, Kec. Pakis, Kab. Malang. Penyerahan alat  dilakukan pada pada hari Minggu (29/11/2020). Diharapkan dengan alat cuci tangan berbasis pegas ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu mencuci tangan, menghindari untuk tidak menyentuh benda-benda yang berpotensi terjangkit covid-19 serta membuat keamanan masyarakat lebih terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun