Banyak yang berpendapat bahwa menulis merupakah sesuatu hal yang sangat sulit. Lain halnya dengan mereka yang sudah terbiasa menulis, tentunya menjadi sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Â Sesungguhnya menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang. Asalkan mereka mengerti setiap proses yang dibutuhkan dalam menulis.
Pertama adalah kita harus memiliki modal. Modal disini bukan berarti uang bukan berarti juga bakat. Tetapi modal pertama yang dimaksud adalah tekad. Bila ingin menjadi penulis haruslah memiliki tekad yang mantab. Bila sudah memiliki tekad yang kuat untuk menulis, maka itu menjadi hal yang luar biasa. Karena, dengan tekad yang kuat semua kendala akan terlewati.
Kedua, Banyak membaca. Bila berkeinginan menjadi penulis yang produktif janganlah malas membaca. Kita bisa membaca apa saja yang dapat memperkaya khasanah pengetahuan kita untuk menulis, seperti membaca majalah, buku-buku referensi, blog, artikel, membaca berita, dan lain-lain.
Setelah  memiliki tekad yang kuat dan banyak membaca, maka proses selanjutnya adalah banyak bergaul. Menjadi seorang penulis itu bukan berarti banyak terdiam dalam sepi dalam kesendirian, melainkan haruslah banyak bergaul guna membuat tulisan-tulisan kita lebih hidup dan lebih realistis.
Selesai  melewati proses yang telah disebutkan tadi, maka  proses berikutnya adalah belajar bahasa dan kosa kata. Mungkin dalam awal-awal menulis kita tidak paham dengan kosa kata. Untuk itu, sambil kita menulis coba sesekali kita membuka kamus. Dari situ kita akan banyak mengenal kosa kata baru. Tetapi tidak cukup bila hanya mengandalkan membaca kamus yang sifatnya standar.
Cara belajar membuat kosa kata selain dengan membaca kamus adalah dengan membaca karya-karya orang lain atau tulisan seorang penulis terkenal. Dari hal itu kita mendapati banyak kosa kata dan sekaligus mendapatkan cara menggunakan kosa kata itu.
Berikutnya adalah memiliki sarana untuk menulis. Sarana untuk menulis dapat menggunakan laptop, computer, gadget, smartphone, dll. Sarana menulis seperti yang telah disebutkan sungguh banyak kita jumpai disaat ini, berbeda dengan jaman dulu dimana teknologi belum dapat menjangkau masyarakat luas. Jadi, meski dengan memiliki salah satu sarana tadi kita sudah dapat melakukan kegiatan menulis.
Modal menulis yang terakhir adalah tekad melahirkan karya-karya yang bermutu, karya-karya yang bermanfaat dan dapat memberikan pencerahan bagi si penikmat karya tersebut. Bagian yang terpenting itu TEKAD sebelum kita menulis. Modal yang lain bisa ditambahkan sejalan proses menulis itu sendiri.
Dalam memulai proses menulis, kita harus menentukan dahulu bentuk atau jenis tulisan yang akan dituliskan, apakah itu fiksi atau nonfiksi. Â Setelah itu menentukan tema apa yang akan dipilih untuk membuat tulisan. Berikutnya adalah menentukan sasaran tulisan. Hal ini ditujukan untuk menentukan siapa yang menjadi pangsa pasarnya atau siapa yang menjadi sasaran tulisan.
Bila sasaran tulisannya ditujukan untuk anak-anak, maka harus menggunakan Bahasa yang mampu diterjemahkan oleh anak-anak. Bentuk dan ukuran font dalam penulisan juga disesuaikan dengan karakteristik anak-anak. Begitu juga bila menulis untuk remaja, haruslah memiliki gaya yang sesuai dengan remaja. ketika kita sudah dapat menentukan pangsanya, maka kita sudah bisa menggambarkan kurang lebih postur tulisan itu sendiri, baik gaya bahasa, pilihan kosa kata, dan cara penyajiannya pun akan berbeda-beda antara satu segmen dengan segmen lainnya.
Selanjutnya kita harus membuat kerangka/out line tulisan. Kerangka tulisan ini ada yang tertulis ada juga yang tergambar dalam benak kita. Setelah itu barulah memulai menulis. Memulai menulis pada prinsipnya dimulai dari yang paling mudah. Oleh karena itu, pentingnya seseorang membuat kerangka/outline terlebih dahulu. setelah membuat out line, dilanjutkan menulis dari yang paling mudah. Dengan maksud membentuk semangat, motivasi, sprit dahulu. Setelah itu baru kemudian menulis dibagian yang sulit, akan terasa lebih mudah karena kita sudah terbawa oleh motivasi dan spiritnya.