Menuntut ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting bahkan wajib, karena tentu saja tidak ada orang yang mau menjadi bodoh atau di sebut sebagai orang yang bodoh. Sayyidina Ali Bin Abi Thalib (ra) sampai berkata: "Cukuplah sebagai kemuliaan itu ilmu, orang yang bodoh pun mengaku-ngaku memilikinya. Ia juga senang disebut sebagai orang yang berilmu. Cukup pula sebagai celaan terhadap kebodohan, orang yang bodoh sekalipun menghindar dan berlepas diri darinya, ia juga akan marah apabila dikatakan sebagai orang yang bodoh."
Seperti yang disampaikan oleh Ali Bin Abi Thalib (ra) tidak ada orang yang mau menjadi bodoh. Sebab kebodohan lebih banyak menghasilkan kerusakan dari pada kebaikan, seperti yang sering dikatakan sebagian ulama "Barangsiapa beribadah kepada  Allah  dengan  kebodohan, dia  telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan." Oleh sebab itulah sebagai manusia kita sangat membutuhkan ilmu sebagai mana kita membutuhkan makan dan minum, bedanya makan dan minum adalah untuk menguatkan raga yang bisa saja kita tidak makan dan minum atau berpuasa, sedangkan ilmu merupakan penguat jiwa yang selalu kita butuhkan sepanjang masa, dan orang-orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT sebagaimana yang difirmankan dalam surah Al-Mujadalah:
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..."
Ada banyak keutamaan ilmu yang tentu saja sangat bermanfaat dalam kehidupan kita, pembahasan mengenai itu sudah dibahas dalam edisi sebelumnya.  Titik tekan dalam edisi ini adalah orang yang mengajarkan ilmu tersebut atau sering kita panggil dengan sebutan guru. Guru disini bukan hanya terbatas pada guru di sekolah formal saja tapi juga guru di manapun kita memperoleh ilmu darinya. Sebab, kemuliaan ilmu yang kita miliki dan kemajuan peradaban umat manusia tidak terlepas dari nikmat Allah SWT yang dikaruniakan melalui peran seorang guru yang telah mengajarkan kepada kita berbagai macam  ilmu pengetahuan, sebagaimana yang kita ingat dalam pelajaran di sekolah bahwa Jepang saja setelah dibom atom oleh sekutu memilih untuk mengumpulkan para guru yang selamat guna membangun kembali Jepang, itu menandakan betapa seorang guru memiliki kedudukan penting sebagai pemberi ilmu dan pembangun sebuah bangsa yang selayaknya untuk dihormati, tapi yang terjadi sekarang ini justru penghormatan kepada mereka semakin luntur dalam masyarakat, bahkan ada salah seorang murid yang begitu keji membunuh gurunya sendiri. Naudzubillah.
Banyak orang-orang yang telah sukses dalam hidupnya, memiliki gelar dan memperoleh  kekayaan  namun  seringkali menjadikan diri mereka lupa, sombong dan meremehkan kedudukan seorang guru padahal dasar keilmuan yang mereka peroleh tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui bimbingan seorang guru yang membuka pintu ilmu baginya.
Untuk itu, marilah kita muliakan seorang guru dengan penghormatan yang layak. Bagi seorang yang sudah sukses, cara menghormati guru bisa dengan bersilaturahim atau dengan menyapanya ketika bertemu di jalan meski mungkin dia sudah tidak mengenali kita lagi. Bagi seorang yang masih menuntut ilmu ada beberapa adab dalam menghormati guru diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hadir dalam keadaan rapi dan baik.
2. Usahakan datang lebih dahulu sebelum guru datang.
3. Mengucap salam ketika bertemu guru.
4. Mendengarkan dan  mencatat penjelasan.
5. Duduk sopan dan diam disaat guru menjelaskan.