Mohon tunggu...
Christina Sidauruk
Christina Sidauruk Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi jurusan Akuntansi Pajak Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungkanlah

7 Juli 2011   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dahulu kala...

Alkisah ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri.

Raja ini sangat mencintai isteri ke empatnya dan selalu menghadiahkannya
pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya
yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.

Dia juga sangat memuja isteri ke tiganya dan selalu memamerkannya ke
pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti,
isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.

Sang raja juga menyayangi isteri ke duanya. Karena isterinya yang satu ini
merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar
terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan
mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri ke dua karena dia bisa
membantunya melalui masa-masa sulit itu.

Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan
kontribusi yang besar dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk
kerajaannya. Namun, si raja tidak perduli terhadap isteri pertamanya ini
meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja
untuk memperhatikan isterinya itu.

Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya
sudah dekat.
Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu
berpikir, 'Saat ini aku memiliki 4 isteri di sampingku, tapi ketika aku
pergi, mungkin aku akan sendiri'.

Lalu, bertanyalah ia pada isteri ke empatnya, 'Sampai saat ini, aku paling
mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah
dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku
sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku?'

'Tidak akan!' balas si isteri ke empat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan
apapun lagi. Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk
jantungnya.

Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ke tiganya, 'Aku sangat
memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap
mengikuti dan selalu bersamaku?'

'Tidak!' sahut sang isteri. 'Hidup ini begitu indah! Saat kau meninggal,
akupun akan menikah kembali!'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun