Mohon tunggu...
Lik Cas
Lik Cas Mohon Tunggu... -

dari lahir sampe sekarang tidak pernah pindah kemana-mana. Dikampung yang itu-itu saja. Pendidikan terakhir setingkat smu. Lulus. Pekerjaan karyawan swasta. Menyukai seni (sastra) dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalamanku: Nyaris Tersambat Petir

27 Maret 2011   18:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:23 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin siang kurang lebih waktu menunjukkan pukul 12.23 WIB. Karena sudah kebiasaan pada jam tersebut perut harus diisi akupun cabut dari tempat kerja untuk makan siang. Aku menuju ke warung dengan menembus rerintik hujan (ceilee... lebay ya kata2nya, haha...).
Selesai makan aku tak langsung cabut dari warung tapi nonton acara tipi sambil ngobrol dengan seorang rekan. Apalagi saat itu keadan warung sudah sepi dari pengunjung. Jadi aku agak nyantai. Setelah dirasa nasi sudah turun dari tenggorokan aku lalu berdiri berniat kembali ke tempat kerja.
Namun tiba-tiba, "Duaaarrr!!!......." suara petir menggelegar memekakkan telingaku. Pesawat televisipun mati mendadak. Bunga api menghambur dilantai ruangan dibawah meja televisi tepat didepanku berdiri. Refleks aku melompat mundur. Kakiku berasa seperti kesemutan karena saat itu alas kaki aku lepas. Jantungku berdebar keras karena kaget oleh suara dan efek aliran listrik dari petir yang mengalir ke lantai yang aku injak. Terasa benar dikakiku saat itu.
Puji syukur aku panjatkan karena aku selamat dari "bencana" tersebut. Dan henponku yang aku charge di warung tersebut juga selamat. Padahal seluruh lampu diwarung tersebut mati. Kabel-kabel hangus dan sebagian terlepas. Stabilizer dan pesawat HT kepunyaan si empunya warung juga mati. Satu unit stop kontak jebol.
Dan menurut orang yang ada diluar warung mengatakan dia melihat bunga api melewati kabel antena.
"Matur nuwun Gusti, Engkau telah memperlihatkan kepada hamba dari salah satu kehebatan karya-MU didepanku. Semoga kejadian itu tak membuat diri hamba menjauhi-MU. Amin.."

Batang, 28-03-2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun