Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam yang Dingin

11 Januari 2024   19:01 Diperbarui: 11 Januari 2024   19:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam yang dingin

Mentari di ufuk barat perlahan pamit dari cakrawala
Menitipkan lagit yang begitu indah
Dengan menampakan warna jingga yang cantik

Dan kini langit itu perlahan berubah warna menjadi gelap dan tak kalah canti ketika ribuan bintang menghiasinya dengan indah

Di sidut kota ini aku duduk terdiam membeku
Saat dinginnya angin malam memeluk manja nan mesra tubuhku yang cungkring

Secangkir kopi hitam pekat menghangatkan ragaku yang kaku membeku di tengah dinginnya hembusan angin malam penuh romantis

Dingin kian mencekam, Angin makin genit mencubit kulit tubuhku, kretek yang sedari tadi menemaniku, kuhisap dalam-dalam lalu kuhembuskan penuh marah

Sembari bergugam " aku rindu kita yang dulu; berjalan menyusuri kota, bercerita tentang kita  lalu duduk di tempat ini dan kau sandarkan kepalamu di pundaku"

Baca juga: Hujan dan malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun