Mungkin aku hanyalah telinga untuk mendengarkan segala keluh kesah mu, menjadi pundak  untuk mu bersandar dan membawa tawa dan ceria disaat kau sedih.
Aku hanyalah penghibur dikala kamu bosan yang datang  untuk menghibur dan menemani mu. Mungkin aku di ditakdirkan sebagai penghibur di kalah hati mu sedih.
Tapi ketika tangis mu berhenti, capek mu hilang kau pergi beralih ke lain hati lagi. Tetap dan terus mencintai mu adalah patah hati yang ku ciptakan sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI