"Halo mba Lilis, ada yang bisa di bantu mba?"
"Iya, ki tolong antar saya ke hotel yang pernah antar saya. Ada pelanggan yang sedang menunggu di sana ki"
"Oiya baik mba"
Kurang lebih tiga puluh menit Lilis menunggu di depan gerbang akhirnya Eki tiba juga
"Maaf mba terlambat tadi mobilnya mogok mba"
"Iya ki gapapa, kita jalan sekarang ya"
"Iya mari mba"
Saat tiba di hotel Lilis langsung turun dari mobil dan masuk menuju hotel sedangkan Eki seperti biasa menunggu didalam mobil sampai mereka keluar. Ketika Lilis masuk kedalam hotel Eki merasakan firasat yang tidak baik "kayanya ada yang tidak beres".
Saat itu Eki nekat memberanikan diri untuk masuk kedalam hotel mengikuti Lilis dari belakang. Ia melihat Lilis masuk kamar hotel nomor 145. Ketika Lilis sudah masuk kedalam kamar Eki berjalan pelan menuju kamar itu.
Eki masi penasaran dengan apa yang lilis dan bos itu lakukan di dalam kamar hotel, Eki membuka pintu kamar dan masuk tanpa sepengetahuan Lilis dan laki laki pelanggannya. Sampai di dalam kamar Eki sembunyi dibalik meja ia melihat Lilis sedang minum bir dengan laki laki hidung belang itu.
Karena bos itu kurang puas hanya menemani minum bir ia mengajak Lilis untuk melayani hasratnya. Lilis menolaknya karena Lilis hanya bisa menemani pelanggan bukan melayani hasrat pelanggan.