2014 Feldi pamit dari rumah untuk pergi merantau mengadu nasib dan membenah wawasan dengan menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Malang.
Pukul 03.00 pagi subuh Feldi pergi menuju pelabuhan penyebrangan dengan angkutan umum dan diantar oleh kedua orang tua dan adik perempuannya.
Empat jam perjalanan dari rumah sampai ke pelabuhan penyebrangan feldi dan rombongan akhirnya tiba di pelabuhan penyebrangan.
Akhir mata dari ibunda Feldi terus bercucuran membasahi pipinya. Ia tidak bisa lagi menahan rindunya ketika anak sulungnya pergi.
Kapal tilong sudah membunyikan belnya dua kali tanda penumpang harus masuk kedalam kapal. Dan sebentar lagi kapal akan meninggalkan pelabuhan.
Ibu dan ayah Feldi sudah tidak bisa lagi menahan air matanya hingga akhirnya jatuh melihat anak sulung mereka masuk kedalam mulut besar kapal tilong yang membawa Feldi dan penumpang lainnya ke pulau seberang.
Kapal tilong sudah membunyikan bel tiga kali. Kapal perlahan jalan meninggalkan pelabuhan membawa ribuan penumpang termasuk Feldi ke pulau seberang.
Melihat wanita paru baya itu menangis ayah Feldi juga tidak bisa menahan lagi air matanya hingga jatuh membasahi pipi. Ibu dan ayah Feldi terus bersedih merindukan anak sulung mereka yang pergi merantau entah kapan pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H