Mohon tunggu...
lihabi abi
lihabi abi Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - senang menulis

berlomba-lomba dalam kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Pemeriksaan Gula Darah dan HbA1c pada Penderita Diabetes Mellitus

27 Juli 2022   14:48 Diperbarui: 27 Juli 2022   14:57 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

B. Pemeriksaan HbA1c 

Kepatuhan melakukan pemeriksaan laboratorium biasanya dipengaruhi oleh faktor sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing penderita, akan tetapi faktor lain yang cukup penting adalah faktor kedisiplinan dan kesadaran diri. 

Rutinitas dalam pemeriksaan kadar glukosa di laboratorium sangat berguna untuk mengontrol secara pasti kadar glukosa yang dapat berfluktuasi dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam dapat berubah setiap saat tergantung dari aktifitas dan pola makan yang lakukan oleh penderita DM. 

Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis dan pemantauan pengobatan DM adalah kadar glukosa darah, HbA1c (hemoglobin glikat) dan yang terbaru albumin glikat, sedangkan untuk pemeriksaan penyaring terhadap diabetes mellitus dapat dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa, glukosa sewaktu. 

Pemeriksaan kadar HbA1c ini bisa memperkirakan kadar glukosa darah selama 3 - 4 bulan. Perlu dilakukan pemeriksaan setiap 3 bulan sekali guna melihat efektifitas terapi. 

Peningkatan kadar glukosa dan HbA1c dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kepatuhan mengkonsumsi obat diabetes dan kepatuhan melakukan pemeriksaan laboratorium, hal tersebut telah dibahas diatas. Secara garis besar hasil penelitian pada penderita diabetes mellitus ini memberi gambaran peningkatan kadar glukosa puasa diikuti oleh peningkatan kadar HbA1c. 

Hal ini disebabkan pada tubuh penderita diabetes mellitus relatif kekurangan insulin, sehingga kadar glukosa darah menjadi meningkat dan apabila diberi beban asupan makanan kemudian diukur kadar glukosa tepat setelah 2 jam setelah makan akan terjadi juga peningkatan kadar glukosa darahnya. Keadaan yang demikian apabila berlangsung lama maka saat dilakukan pemeriksaan HbA1c akan didapatkan hasil HbA1c yang meningkat. 

Sejatinya pemeriksaan gula darah dan HbA1c sama-sama penting dilakukan, karena Pengelolaan diabetes jangka pendek bertujuan untuk menghilangkan gejala diabetes mellitus dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat, sedangkan untuk jangka panjang bertujuan mencegah penyulit baik makroangiopati, mikroangiopati maupun neuropati dengan tujuan akhir menurunkan mordibitas dan mortalitas diabetes mellitus. 

Penderita DM dapat hidup dengan baik bersama dengan diabetesnya apabila dapat menjaga kestabilan kadar glukosa secara ketat sehingga tidak terjadi peningkatan kadar glukosa menjadi tidak terkendali. Lamanya menderita diabetes melitus dalam waktu yang panjang berdampak pada terjadinya komplikasi, untuk menghindari komplikasi dibuat program pengelolaan diabetes, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka Panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun