Mohon tunggu...
ligaolahraga
ligaolahraga Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisis: Perlindungan Kokpit Di Mobil F1 Tak Perlu Terburu-Buru?

3 September 2015   18:47 Diperbarui: 3 September 2015   21:03 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Simulasi kanopi penutup bergaya jet tempur di mobil F1 terbaru. (ligaolahraga.com)"][/caption]Kecelakaan fatal Justin Wilson telah membuat para teknisi Formula Satu tergerak untuk bertindak cepat dalam menciptakan standar keselamatan yang lebih baik pada kokpit pengemudi. Namun menurut jurnalis freelance F1, Kate Walker, reaksi spontan dalam menjawab masalah ini bukanlah solusi.

Kematian Wilson bulan lalu telah menyebabkan perlindungan ekstra di kokpit pengendara menjadi perhatian masyarakat umum, yang menuntut para petinggi di badan F1 dunia (FIA) untuk segera memperkenalkan solusi yang bisa paling tidak meminimalkan kecelakaan yang sama di masa depan, solusi apapun.

Tuntutan untuk melakukan tindakan preventif dapat dimengerti dari sisi emosional jika mengingat betapa nyawa pembalap sangat terancam saat berlaga di lintasan. Tetapi solusi juga harus berdasarkan ilmu pengetahuan, penelitian dan bukti konkret bahwa yang akan dilakukan dapat benar-benar efektif.

Bila mengacu kepada dongeng balapan kura-kura dan kelinci, bergerak lambat tak akan bisa membuat siapapun memenangkan perlombaan. Tetapi ketika kita bicara tentang keselamatan pengemudi, lambat dan mantap adalah satu-satunya cara untuk bisa membalap dengan aman.

Konsep perlindungan kokpit bukan hal yang baru. Penelitian untuk menciptakan kanopi pentutup bergaya jet tempur telah dimulai sejak kecelakaan Henry Surtees dan Felipe Massa di tahun 2009, namun hal ini juga telah lama menjadi bahan perdebatan, mengingat efek negatif yang bisa ditimbulkan selain perlindungan itu tadi.

Pada awal abad ke-20, balapan Grand Prix tidak asing dengan kematian driver, yang terlempar keluar dari kokpit saat kecelakaan atau ketika menikung dengan kecepatan tinggi. Praktek seperti ini pernah dilarang di Eropa pada tahun 1924, menyusul kematian Tom Barrett di Spanyol.

FIA closed cockpit testing
FIA closed cockpit testing
Di awal-awal berlangsungnya balapan Formula 1, pengemudi hanya dibalut helm berbahan dasar kulit tanpa perlindungan yang layak. Cuplikan VIDEO dari Juan Manuel Fangio saat mengemudikan Maserati 250F di Modena, Italia, pada tahun 1957 menunjukkan, bahwa ia hanya mengenakan T-shirt, kacamata, dan helm sekedarnya.

Hingga kini, telah enam tahun sejak FIA melakukan penelitian awal untuk meningkatkan perlindungan pengendara di dalam kokpit. Namun penelitian tentang perlindungan kokpit, yang dianggap efektif pada pandangan pertama, sampai sekarang belum terbukti lebih baik dari apa yang telah ada.

SUMBER

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun