[caption caption="Simulasi bagaimana kokpit tertutup baru nantinya diaplikasikan di tiap kendaraan F1. (Ligaolahraga.com)"][/caption]Ketika FIA melakukan tes konsep baru mereka untuk 'kokpit tertutup' bulan depan, Dua manfaat bagi pembalap diharapkan bisa didapat, yakni perlindungan dari puing-puing yang berasal dari luar dan kokpit yang mudah terbuka saat driver berusaha menjauh dari kecelakaan.
Dua manfaat tersebut bagi pengemudi sangatlah penting, meski kokpit tertutup bisa menyelesaikan satu masalah, tapi rentan menyebabkan masalah lain yang lebih serius di kemudian hari.
Sejak kecelakaan yang melibatkan Henry Surtees di Brands Hatch pada tahun 2009, dan Felipe Massa di Hungaroring seminggu kemudian, organisasi balap sedunia (FIA) telah bekerja keras untuk mewujudkan perlindungan kokpit yang lebih baik bagi para pembalapnya.
Tes pada kanopi penutup bergaya jet tempur hingga kini masih menyoroti dua masalah penting, puing-puing dari kendaraan itu sendiri yang bisa terlempar lebih tinggi dan melukai penonton serta kesulitan luar biasa yang dialami driver untuk keluar dari kokpit ketika terjadi insiden kecelakaan.
Bila dibandingkan dengan mobil balap touring yang tertutup juga mobil sport, yang memiliki pintu untuk kemudahan akses evakuasi awak medis, satu-satunya cara masuk ke dalam mobil F1 yang berkanopi adalah dengan menyingkirkan penutupnya.
Namun jika mobil dalam keadaan terbalik atau ada kendaraan lain yang berada di atasnya saat kecelakaan, beberapa menit waktu berharga bisa hilang karena harus membuka penutup saat pengemudi dalam keadaan kritis.
Itulah sebabnya konsep terbaru bertujuan untuk memberikan perlindungan baik terhadap puing-puing, tetapi juga tidak menghalangi akses ke kokpit.
Saksikan Video Simulasinya Disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H