Blobfish memiliki tubuh yang memiliki struktur seperti agar-agar ditandai dengan kepala yang besar dan semakin ke belakang semakin kecil dan juga memiliki ekor yang datar dan kecil. Tubuh agar-agar blobfish merupakan hasil evolusi supaya mampu bertahan hidup di lingkungan yang ekstrem.Â
Blobfish harus mampu hidup di kedalaman dimana tekanan airnya hingga 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan air laut normal. Oleh karena itu, Blobfish tidak memiliki kantung renang sehingga mampu membuat mereka beradaptasi di kondisi laut yang bertekanan tinggi. Kantung renang berisi udara tersebut akan runtuh di habitat hidup blobfish. Struktur tubuh Blobfish juga sangat adaptif dimana mereka mampu untuk mengapung di kedalaman laut tanpa perlu mengeluarkan energi yang banyak.Â
MakananÂ
Sebagai predator laut dalam, blobfish memakan invertebrata lainnya, seperti kepiting, bulu babi, kerang, dan moluska. Blobfish akan terdiam di dasar laut dan akan menunggu hewan lain datang lalu blobfish akan menelan mereka. Blobfish tidak memiliki gigi sehingga mangsanya akan ditelan secara utuh.
Blobfish merupakan pemburu yang baik karena mereka mengutamakan efisiensi. Apabila blobfish mengejar mangsanya, maka blobfish akan kehabisan energi yang cukup berharga untuk mereka ditambah blobfish bukan merupakan perenang yang baik sehingga mereka lebih suka diam dan menunggu mangsanya. Blobfish berperilaku seperti hiu goblin, mereka merupakan spesies soliter yang hidup dalam kedalaman dan di suhu yang dingin untuk waktu yang lama supaya tidak mati karena kekurangan makanan.Â
HabitatÂ
Blobfish tinggal di perairan dalam ataupun dekat dasar laut. Spesies Psychrolutes microporous hidup di perairan abyssal antara Australia dan Tasmania. Sedangkan Blobfish Australia hidup di Samudra Hindia bagian timur. Spesies lain Sculpin Blobfish hidup di kedalaman hingga 9.800 kaki tepatnya di Samudra Pasifik dan perairan lepas Jepang. Suhu habitat blobfish sekitar 2,76 Celsius hingga 9 Celsius, airnya sangat dingin dan hampir membeku.Â
ReproduksiÂ
Reproduksi blobfish pertama kali diketahui pada tahun 2000 tepatnya di pantai California yang menghasilkan 100.000 telur. Sarang telur ini diketahui terletak di laut dalam dan daerahnya cukup berbatu. Telur-telur tersebut dijaga oleh blobfish dewasa. Memproduksi telur dalam jumlah besar cukup rentan karena ditakutkan telur-telur tersebut dimangsa oleh predator lain. Alih-alih, ini juga bisa menjadi strategi blobfish dalam menghemat pengeluaran energi mereka.Umur Blobfish tidak diketahui namun peneliti memprediksi blobfish bisa hidup lebih dari 100 tahun karena pertumbuhannya yang lambat dan kurangnya pemangsa. Peneliti memperkirakan bahwa hanya ada 420 blobfish di dunia.
Ancaman
Blobfish sering ditangkap oleh manusia melalui tindakan pukat harimau. Sering kali, blobfish tidak sengaja terjerat. Walaupun begitu, nelayan sering kali mengembalikannya ke laut namun mereka sudah mati sebelum kembali ke laut.Â