Mohon tunggu...
Cholidatul Lifia
Cholidatul Lifia Mohon Tunggu... Seniman - Citizen Journalism

Fresh Graduate Communication Science at UMSIDA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mendalami Komunikasi Lingkungan Melalui Kelompok Pelindung Hutan KEPUH di Wonosalam Jombang

19 September 2023   09:40 Diperbarui: 19 September 2023   09:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jombang (18/9) - Sepuluh mahasiswa UMSIDA dari Badan Konservasi dan Pengamatan Ekologi Lahan Basah (ECOTON), mengunjungi salah satu mitra Ecoton yang dijuluki Kelompok Perlindungan Hutan (KEPUH) yang berlokasi di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.  

Para mahasiswa banyak belajar  tentang kegiatan komunikasi lingkungan yang dikembangkan oleh kelompok tersebut. Tim yang dibina oleh Ecoton ini sudah ada sejak lama namun baru didaftarkan ke notaris pada tahun 2015 dengan bantuan Ecoton dan juga kelompok ini bergabung dengan kelompok penjaga mata air untuk menjaga hutan sehingga sudah mendapat SK dari kementerian republik Indonesia.  Kelompok KEPUH mempunyai hak untuk melindungi hutan dari oknum yang tidak bertanggung jawab, melakukan konversi lahan dan merusak aliran sungai. Kegiatan yang dipimpin oleh Pak Wagisan antara lain penanaman pohon secara rutin.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Desa Kepuh sendiri memiliki perkumpulan perempuan yang anggotanya adalah ibu-ibu yang sehari-harinya memproduksi produk hasil tanaman yang ditanam di perkebunan mereka. Diantara lain kopi, kripik gadung, kripik pisang, madu dan masih banyak lagi. Selain itu, asosiasi ini juga banyak bekerjasama dengan pihak lain sehingga rutin mengadakan pertemuan atau workshop untuk mengajarkan keterampilan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat sekitar. Melalui wawancara singkat dengan Bapak Wagisan, salah satu warga yang menjaga hutan lindung di Wonosalam, beliau mengatakan: "Masalahnya di sini adalah banyak oknum yang tidak bertanggung jawab yang terus aktif merampas fungsi lahan dan merusak sumber air panas. pernah ketahuan, tapi tahun lalu yang jadi permasalahan seringnya pencurian balung kayu".

Selain itu, aparat desa masih kurang memiliki kapasitas untuk mendampingi dan mendukung konservasi hutan. Sekelompok petani hutan membentuk dan bergabung dalam tim penjaga mata air untuk menjaga hutan  Banyak sekali hal yang dapat menjadi pelajaran untuk mahasiswa, dari mulai mengenal tanaman, serta produk-produk hasil tanaman dan melihat kondisi sungai disana. Kami juga sempat mampir ke salah satu kafe yang menjadi mitra Ecoton yakni Tanah Senja, suasana disana sangat sejuk dan rindang, karena berada di puncak Wonosalam. Harapannya setelah melakukan kunjungan tersebut mahasiswa dapat mempelajari dan menerapkan komunikasi kelompok dan lebih mencintai lingkungan sekitar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun