Akibat adanya pandemi covid 19 yang terjadi pada tahun 2019 mengakibatkan banyak permasalahan di dunia pendidikan, misalnya rendahnya tingkat minat  belajar siswa, rendahnya pegetahuan mata pelajaran, dan menurunnya kualitas siswa. Permasalahan minimnya tingkat belajar siswa membuat guru kewalahan dalam menghadapi efek pandemi ini, peran keluarga terutama orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sangat dibutuhkan. Orang tua memiliki peran penting bagi setiap anak antara lain sebagai panutan, motivator, dan inisiator. Dengan kata lain orang tua sebagai keluarga andil dalam setiap standar yang diperoleh seorang anak. Keluarga merupakan pengaturan sosial yang memberikan pengaruh yang signifikan bagi perkembangan anak dan gaya pengasuhan anak, dan secara khusus berpengaruh pada lingkungan anak di dalam keluarga (Hosokawa dan Katsura, 2019 :1 ).
Rendahnya motivasi belajar peserta pendidikan merupakan salah satu bentuk hambatan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Motivasi belajar siswa rendah akan mempengaruhi proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta siswa, selain itu juga dapat berpengaruh perilaku siswa, misalnya siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa tidak naik kelas, kurang semangat dalam belajar, dan melanggar peraturan serta tata tertib sekolah. Di dalam sebuah keluarga peran orang tua terhadap anak sangat penting terlebih anak memasuki usia sekolah dan menempuh pendidikan. Keluarga adalah pemberi pendidikan pertama untuk anak terutama perkembangan kepribadian.
Masalah kurangnya motivasi belajar siswa sangat banyak terjadi dan tak sedikit pula yang tidak berminat untuk belajar, sehingga banyak yang tertinggal pelajaran atau materi. Tindakan bunuh diri oleh beberapa mahasiswa di beberapa universitas di Indonesia pun banyak terjadi, setelah beberapa analisa pelaku bunuh diri adalah korban kurangnya motivasi belajar oleh keluarga. Kurangnya motivasi dan semangat dari sekitar membuat seseorang dirundung depresi dan tidak dapat berfikir dengan jernih. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar peserta didik sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. Motivasi juga mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Menurut Djamarah, 2002 motivasi belajar pada setiap individu dapat berbeda, sehingga ada peserta didik yang sekedar ingin menghindari nilai yang jelek bahkan untuk menghindari hukuman dari guru, dan orientasinya hanya untuk memperoleh nilai yang tinggi, namun ada pula peserta didik yang benar-benar ingin mengembangkan wawasan dan pengetahuan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, betapa pentingnya motivasi dan dukungan dalam belajar, keluarga di harapkan memberikan motivasi dukungan kepada siswa maupun mahasiswa, sehingga permasalahan tersebut tidak terulang kembali. Adapun upaya yang dapat dilakukan orang tua atau keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar anak antara lain : a.Memberi semangat, dukungan, dan dorongan untuk belajar; b. Memberikan motivasi-motivasi kepada anak supaya lebih semangat belajar; c. Mendampingi atau menemani anak saat belajar; d. Memberikan fasilitas untuk belajar di rumah yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H