Dalam film ini, terlihat bahwa setting lokasi yang berada di dunia arwah, yang menunjukkan bahwa tempat itu tidak berada di dunia nyata.
Karakter yang terdapat dalam film ini pun menunjukkan sisi fiktifnya seperti seorang penyihir bernama Yubaba, Haku atau Roh Sungai Kohaku yang berwujud manusia namun bisa berubah sebagai naga, beberapa penggambaran arwah yang dibuat menarik namun penonton akan menyadari bahwa semua karakter tersebut hanyalah fiksi belaka.
Genre Fantasi dapat memberi pelajaran bagi kehidupan nyata
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa film bergenre fantasi berasal dari kisah yang fiksi, namun dibalik itu, film bergenre fantasi juga dapat memberikan banyak pelajaran bagi kehidupan nyata.
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat dipelajari dari film "Sen to Chihiro no Kamikakushi" (2001):
Pada scene ketika Ayah dan Ibu Chihiro berubah menjadi babi saat sedang makan, hal ini mengajarkan bahwa kita perlu untuk meminta izin dan membatasi diri dalam bertindak, dalam hal ini dicontohkan dengan makanan, sebab sesuatu yang berlebihan sangatlah tidak baik.
Dalam film ini diceritakan bahwa Chihiro harus bekerja keras di pemandian air panas agar dirinya dapat bertahan hidup. Hal ini mengajarkan bahwa untuk bertahan atau mencapai sesuatu diperlukan usaha dan kerja keras.
Kebaikan pada orang lain, akan membawakan hal baik pula kepada kita. Hal ini terlihat pada tindakan Chihiro yang selalu baik pada semua pelanggan, sehingga dirinya pun diberi hal baik pada para pelanggan tersebut.
Keberanian dan keyakinan yang ditunjukkan Chihiro untuk menyelamatkan kedua orangtuanya, mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi suatu permasalahan, kita perlu untuk selalu berani dan yakin pada hal yang menurut kita baik.
Film "Sen to Chihiro no Kamikakushi" (2001) menunjukkan bahwa film bergenre fantasi dapat turut memberikan banyak pelajaran yang baik bagi kehidupan nyata.Â