Generasi milenial. Generasi yang  lahir pada 1980-1990 atau pada awal tahun 2000 an dimana gaya hidup yang digunakan serba teknologi. Keberadaan teknologi yang digunakan pun tidak terlepas dari jaringan mendunia yang dikenal dengan sebutan internet. Tanpa disadari perkembangan teknologi perlahan mulai mempengaruhi pola dan gaya hidup manusia, sehingga menimbulkan sebuah perubahan.
Sikap seseorang yang awalnya sangat kaku kini ia senantiasa memaksimalkan potensi tubuh dan perlahan mulai menerima adanya perubahan teknologi. Seseorang yang terbiasa berproses untuk mendapatkan sesuatu, perlahan kebiasaannya mulai terkikis dengan adanya pencampaian secara instan dan cepat akibat munculnya internet dan teknologi terbaru.
Buruknya gaya hidup instan kini kian menjadikan seseorang lupa akan esensi berproses. Tidak hanya itu, kebiasaan buruk tersebut juga mengubah persepsi seseorang bahwa dunia itu semakin berkembang dan baik-baik saja. Segala sesuatu yang instan dianggap menjadi hal lumrah tanpa adanya rasa salah.
Namun, perubahan gaya hidup instan tidak sepenuhnya disebabkan oleh teknologi. Perubahan juga disebabkan oleh perbaikan ekonomi, politik, dan sosial yang turut merubah pola dan gaya hidup manusia. Meski begitu, tetap saja perubahan yang terjadi lebih dominan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan jaringan internet. Melalui perubahan gaya hidup inilah, memunculkan pola pikir dan generasi baru.
Di era milenial, dengan adanya pola pikir dan generasi baru mampu menyeimbangkan gaya hidup. Mereka akan cenderung memilih pekerjaan yang menguntungkan dan menunjang gaya hidup mereka. Jika pekerjaan yang mereka dapatkan tidak mampu menunjang gaya hidup, mereka akan berhenti dan mencari pekerjaan lain atau menciptakan pekerjaan baru yang yang lebih menguntungkan untuk gaya hidupnya.
Sisi positif dari generasi milenial adalah mereka cenderung produktif dengan segala aktifitas mereka. Ide dan gagasan baru yang bisa dikembangkan untuk hal yang lebih positif. Akan tetapi, tetap saja tidak semua generasi milenial cenderung produktif. Ada kebiasaan buruk dari mereka yang kemudian menjadi ciri tersendiri, yaitu sikap konsumtif yang cenderung lebih suka membeli barang-barang melalui jasa online.
Gaya hidup serba instan ini, berawal dari kebiasaan orang yang tidak mau menunggu. Ingin serba praktis dan cepat dalam mendapatkan sesuatu. Perubahan yang terjadi saat ini turut menyesuaikan dengan kebutuhan gaya hidup generasi milenial. Oleh karena itu, kemajuan yang terjadi dijadikan peluang dan dimanfaatkan oleh para inovatif untuk menghadirkan sejumlah aplikasi jasa online seperti, jasa pengiriman barang, jual beli makanan dan minuman siap saji.
Dengan hadirnya pelayanan jasa online masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Tidak hanya itu, masyarakat tidak perlu merogoh saku dengan jumlah yang banyak untuk membeli barang tidak terjangkau lokasinya. Barang bisa dikirim melalui pengiriman jasa online. Berbeda hal nya ketika membeli sesuatu secara langsung. Tentunya dapat menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga. Itulah yang menyebabkan sejumlah masyarakat bisa menerima perubahan yang ada.
Banyak masyarakat yang telah mengikuti perubahan zaman terutama masyarakat perkotaan. Namun, tidak menutup kemungkinan masyarakat pedesaan pun mengikutinya. Hidup di perkotaan dapat menuntut masyarakat untuk melakukan aktifitas serba cepat dan mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan zaman memang telah merubah pola dan gaya hidup. Akan tetapi, setiap perkembangan pasti ada hikmah yang  bisa kita ambil manfaatnya. Salah satunya adalah adanya generasi-generasi baru yang kemudian melahirkan penemuan-penemuan baru yang sangat bermanfaat. Tidak dapat dipungkiri meskipun generasi baru itu datang dengan melahirkan gaya hidup baru, tetapi itulah hakikat perkembangan dan perubahan yang sesungguhnya.
Baca Juga:Â Setelah Ojol, Kini Ada Logol, Logistik Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H